Minggu, 5 Oktober 2025

Wisata Lampung

Menu Misterius di Gudang Rupa Food and Beverages, Kafenya Pecinta Seni di Bandar Lampung

Selain menikmati kelezatan kuliner, di sini pengunjung juga dimanjakan dengan karya-karya seni terbaik yang dihasilkan seniman Komunitas Gudang Rupa.

Tribun Lampung/Heru Prasetyo
Oyakodon, menu misterius di Gudang Rupa Food and Beverages. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Heru Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Kafe galery. Kata ini kiranya yang bisa mewakili konsep yang diusung Gudang Rupa Food and Beverages.

Tempat nongkrong yang belum genap sepekan beroperasi ini menawarkan kenyamanan sekaligus konsep baru yang mungkin belum banyak ditemui di tempat kuliner umumnya di Lampung.

kuliner
Gudang Rupa Food and Beverages. (Tribun Lampung/Heru)

Selain bisa menikmati kelezatan kuliner spesial di sini, mata pengunjung dimanjakan dengan karya-karya seni terbaik yang dihasilkan para seniman Komunitas Gudang Rupa.

Untuk konsep tempatnya dibuat sangat cozy dengan ruang outdoor yang dikemas layaknya taman nan nyaman.

Sedangkan indoornya menyerupai konsep industrial ala Eropa klasik.

Salah satu founder Gudang Rupa Food and Beverages, David mengungkapkan, keunikan yang ditawarkan tempat kulinernya lebih mengangkat tema edukasi seni kepada pengunjung.

Tujuan awalnya sebagai tempat atau pusat apresiasi teman-teman komunitas seni di Lampung atau bisa disebut warung aspirasi seni.

"Selain food and beverages, ke depannya kami akan mengembangkan konsep gallery dan marchandise shop di sini. Kami juga ingin menjadikan lokasi ini sebagai pusat workshop, seminar, dan ruang terbuka untuk aktivitas seni apapun," ungkap David.

chicken
Chicken grill teriyaki. (Tribun Lampung/Heru)

"Kami juga berharap tempat ini bisa jadi pusatnya anak-anak seni kumpul, apapun latar belakang seninya. Jadi selain makan, setidaknya tempat ini banyak memberi edukasi baru bagi pengunjung," sambungnya berharap.

Bicara kuliner, kata David, sejauh ini pihaknya masih menyediakan makanan dan minuman ala anak nongkrong.

Di antaranya, olahan chicken grill (teriyaki, berbeque, katsu), oyakodon, spaghetti all varian, nasi goreng, roti bakar, mi, dan lainnya.

Dia mengatakan, target pasar kulinernya adalah mahasiswa, pelaku seni, pecinta seni, dan masyarakat umum.

Sehingga untuk harganya relatif terjangkau di mana menu paling mahal hanya dibanderol Rp 20 ribu per porsinya.

Sebagai fasilitas penunjang, dilengkapi free WiFi, musik, parkir gratis, dan bisa menikmati aneka karya seni yang dipajang.

kuliner
Hiasan dan lukisan menghiasi sudut kafe. (Tribun Lampung/Heru Prasetyo)

"Namanya juga masih baru jadi menu makanan relatif nggak jauh beda dengan tempat nongkrong umumnya. Tapi ke depan konsepnya akan berkembang dan kami ingin mengeluarkan menu-menu spesial," terang David seraya berpromosi.

Meski belum banyak menu spesial yang disuguhkan, dia mengaku, sejauh ini "Chicken Grill Teriyaki" cukup banyak penggemarnya.

Makanan berat bercitarasa manis pedas ini adalah olahan ayam fillet berbalur bumbu teriyaki dan dimasak dengan cara dipanggang matang.

Sebagai topping ditambahkan mix vegetable dan nasi hangat.

David menjelaskan, menu Japanese Food ini seporsinya dibanderol hanya Rp 18 ribu.

Tingkat kepedasan Chicken Grill Teriyaki juga bisa disesuaikan dengan permintaan pengunjung.

Selain itu, pihaknya juga mempersilahkan pengunjung yang ingin mengganti nasi dengan french fries.

Oyakodon

setelah Chicken Grill Teriyaki, menu yang juga banyak penggemarnya adalah oyakodon.

Keunikan kuliner ini karena kemisteriusannya. Sehingga dijamin akan membuat pengunjung penasaran akan rupa yang sebenarnya.

Menurut David, menu kreasi ala Japanese Food ini serupa dengan Chicken Grill Teriyaki.

Hanya saja penyajiannya tidak ditampilkan terbuka. Melainkan seluruh bahan olahannya diselimuti telur dadar berukuran besar.

"Jadi sama dengan Chicken Grill Teriyaki. Kalau Chicken Grill Teriyaki kan dipisah nasinya. Tapi, kalau Oyakodon, nasi, ayam fillet, dan mix vegetablenya dibuat menyatu. Lalu dibungkus dengan telur dadar," jelas David.

"Karena secara keseluruhan tertutup dan fisiknya hanya keliatan selimut telurnya saja, maka sering disebut menu misterius dan membuat pengunjung penasaran. Pokoknya, ajib dan rugi kalau belum pesen," sambungnya berpromosi.

Adapun karakter rasanya cenderung manis gurih dan beraroma rempah menggoda selera. Sedangkan pendampingnya, biasanya cocok dengan Jamur Crispy dan Tempe Mendoan.

"Bagi yang penasaran bisa langsung ke Jalan Sultan Agung Blok N No 11 atau tepatnya di samping Car Wash Sultan Agung sebelum PKOR Way Halim. Jam operasional pukul 17.00-23.00 WIB setiap harinya," jelas David.

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved