Kuliner
Angkringan Jogja dan Solo Sudah Banyak, Ternyata di Jambi Juga Ada, Meski Sangat Jarang Seperti Ini
Kuliner angkringan ala Jogja dan Solo sudah banyak. Tapi di kota Jambi ternyata juga ada, meski sangat jarang seperti ini.
Laporan Wartawan Tribun Jambi Teguh Suprayitno
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Angkringan kecil ini seperti oase. Hampir setiap malam, angkringan di jalan Prof.DR. Sri Sudewi, samping rumah dinas Walikota Jambi, selalu ramai dengan anak-anak muda.
Maklum, angkringan di Jambi tak sebanyak daerah Jawa yang macam jamur, hampir setiap sudut kota ada penjaja nasi kucing.
Angkringan itu milik mbak Puput. Angkringan ini sepertinya obat kangen bagi penyuka nasi kucing di Jambi.
Anda yang pernah tinggal di Yogya atau Solo, pasti hafal bagaimana suasana angkringan.

Angkringan Jogja di Kota Jambi.
Pelanggannya duduk lesehan di atas tikar, diterangi temaram lampu yang dipasang di gerobak.
Itu pula yang akan Anda lihat saat mampir ke angringan mbak Puput.
Di sana Anda akan disuguhkan banyak menu, ada nasi kucing sambal telur, nasi kucing sambal teri dan nasi kucing sambal tempe.
Anda juga bisa memilih lauk tambahan yang beragam, seperti sate ati ayam, sate kulit ayam, sate telur puyuh dan sate kerang.
Ada pula tempe dan tahu bacem, ceker, kepala, bakwan jagung, mendoan, dan yang paling beda di sana ada sate brutu.
Di Jambi sate brutu sangat jarang disajikan.
Untuk cemilan Anda bisa memilih pisang goreng dan tape goreng isi coklat.
Menemani obrolan panjang, nasi kucing sangat cocok disantap sambil nyeruput teh manis hangat atau wedang jahe untuk menghangatkan tubuh.
"Di sini enak bisa santai, ngumpul bareng sama kawan," kata Eko.
Hanya modal Rp 10 ribu, Anda bisa nongkrong hingga larut malam di sana, bahkan bisa sampai dagangannya mbak Puput habis.