Wisata Yogyakarta
Tujuh Arca Dewa Hindu di Situs Arca Gupolo Ini Sungguh Memesona, Sayang Beberapa Bagian Raib
Amat disayangkan. Tujuh arca dewa Hindu di situs Arca Gupolo ini sungguh indah estetikanya. Sayang, kepalanya sudah raib!
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Di sekitar wilayah Candi Prambanan yang berada di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, terdapat beberapa bangunan candi dan situs bersejarah lainya.
Satu diantara situs bersejarah yang ada di sekitar Candi Prambanan, adalah situs Arca Gupolo.
Situs Arca Gupolo adalah kumpulan dari 7 buah arca berciri agama Hindu yang terletak di dekat Candi Ijo dan Candi Barong, tepatnya berada di wilayah Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Situs ini berada di tengah hutan, dan di sekitarnya banyak ditumbuhi rumpun bambu.
Gupolo adalah nama panggilan dari penduduk setempat terhadap patung Agastya dengan tinggi kurang lebih dua meter yang terdapat di situs tersebut.
Bentuk arca Agastya ini sudah tidak terlalu sempurna, namun senjata Trisula sebagai lambang dari Dewa Shiwa yang dipegangnya masih terlihat jelas.

Situs Arca Gupolo di Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Di sekitar arca Agastya ada 7 arca Dewa Hindu dalam posisi duduk yang sudah tidak berkepala.
Di sebelah barat daya situs terdapat arca Ganesha berukuran 605 x 400 cm dan tebal 125 cm.
Sayangnya arca ini juga tidak berkepala lagi.
Sejarah tentang cerita Arca Gupolo sendiri belum dapat ditemukan secara pasti, hanya saja terdapat beredar cerita di tengah masyarakat bahwa Gupolo adalah nama patih (perdana menteri) dari raja Ratu Boko.
Dimana patih ini memasukkan dan mengubur tokoh sakti Bandung Bondowoso di dalam sumur Jalatunda karena telah membunuh raja Ratu Boko.
Namun karena kesaktiannya, Bandung Bondowoso bisa bangkit kembali, bahkan berkeinginan untuk memperistri dewi Rara Jonggrang yang cantik jelita.
Sementara itu menurut tradisi Hindu Gupolo adalah nama lain dari Agastya. Dia adalah seorang resi besar, sangat sakti dan disegani di agama Hindu.
Karena kesaktiannya itu ia dijuluki mahaguru oleh masyarakat. Ia dipercaya sebagai perwujudan Dewa Siwa di dunia yang turun untuk mengajarkan darma.