Kuliner
Sup Ikan Kuah Asam, Menu Idola Dari Flores Timur
Inilah sup kuah ikan khas Flores Timur. Andalan wisata kuliner setempat. Apa istimewanya menu ini?
Terlihat segar-segar dengan daging masih berwarna putih dengan rasa yang tidak terlampau tertutup garam.
Hanya sekadar digoreng saja sudah terasa nikmat, seperti yang kami cicipi di rumah Mama Ina dalam perjalanan kembali dari Danau Waibelen alias Danau Asmara.
Menu daging
Namun, dalam berbagai pesta atau hajatan, menu daging sapi banyak dihidangkan. Biasanya, daging dibuat semacam sambal goreng atau goreng kering dengan bumbu bawang merah, bawang putih, ketumbar, jahe, merica, dan garam.
Salah satu yang menarik adalah kehadiran kue putu yang terbuat dari singkong yang diolah sedemikian rupa. Singkong setelah dikupas lantas dipotong-potong dan dijemur.
Setelah itu, potongan singkong ditumbuk dan dicampur dengan parutan kelapa lalu dikukus.
Kue putu biasanya dibentuk besar-besar seperti apem dengan rasa manis dengan tekstur kenyal.
Makan seperempat bagian saja sudah terasa mengenyangkan perut.
Jenis makanan ini mengingatkan pada soami di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yang juga berbahan dasar singkong dengan proses pembuatan serupa.
Singkong bersama palawija dan jenis umbi-umbian lainnya menjadi andalan ketahanan pangan warga Flores Timur.
Sebagian besar lahan di daerah ini merupakan tadah hujan yang hanya mampu panen padi sekali saja dalam setahun.
Hanya sedikit yang memiliki irigasi teknis sehingga bisa panen padi sepanjang tahun.
Di pasar yang menjadi etalase kuliner setempat, banyak dijumpai singkong, biji jagung, jewawut, sorgum, keladi, uwi, dan berbagai jenis palawija dan umbi lainnya.
Jenis-jenis bahan pangan ini biasanya dimakan sebagai pengganti atau campuran nasi.
Seperti, serpihan jagung yang dicampur dengan beras lantas diaron dan dikukus bersama.