Wisata Sulut
Gunung Soputan Begitu Seram Saat Meletus, Tapi Inilah Sejuta Pesona Saat Sedang Anteng
Anda bisa sangat ketakutan ketika melihat dahsyatnya letusan Gunung Soputan. Tapi saat sedang anteng, inilah sejuta pesonanya.
Anda bisa sangat ketakutan ketika melihat dahsyatnya letusan Gunung Soputan. Tapi saat sedang anteng, inilah sejuta pesonanya.
Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNNEWS.COM, MINAHASA - Gunung Soputan adalah salah satu gunung teraktif di Sulawesi Utara. Seperti Gunung Lokon di seberangnya, tercatat gunung ini sering meletus tiap tahunnya.
Namun dibalik seramnya Soputan ketika meletus, gunung di ketinggian 1.784 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini menyimpan sejuta pesona alam nan indah.
Selain indahnya pemandangan alam dari puncak Soputan, di sekeliling gunung ini ditumbuhi pohon pinus yang menjulang tinggi. Pemandangan menakjub yang terhampar di gunung ini.
Untuk mendaki gunung ini, bisa dimulai dari Kecamatan Tompaso, Minahasa.
Tepatnya di Desa Pinabetengan dan Desa Toure. Juga bisa melalui Minahasa Utara, tepatnya Desa Silian.
Dari dua jalur pendakian ini, yang paling banyak dilalui yakni jalur Tompaso.
Alasannya, di jalur ini para pendaki bisa bermalam atau beristirahat di base camp.
Di jalur Tompaso ini pula, pemandangan indahnya hutan pinus bisa dinikmati.
Sementara jika melalui jalur Silian, langsung ke kaki gunung, dengan medan berpasir.
Di jalur ini juga kendaraan off road sering digunakan untuk menikmati tracking berpasir kaki Gunung Soputan.
Jalur Tompaso tepatnya di Toure, bisa dilalui dengan motor.
Kurang lebih 6 kilometer jalur motor yang harus dilalui, dari jalan raya Tompaso, hingga motor diparkir di sebuah warung.
Lintasan yang dilalui lumayan sulit, butuh waktu sekitar satu jam perjalanan.
Tanjakan dan turunan di jalan seukuran setapak akan terus ditemui.

Wisatawan selfie di Gunung Soputan.
Tanah, pasir, bebatuan serta alang-alang menemani perjalan menuju Gunung Soputan.
Jika tak hati-hati, motor dan pengendaranya bisa jatuh bangun dalam perjalanan.
Hingga di ujung jalur, motor bisa dititipkan di sebuah warung milik om No. Bagi mereka yang sering menjadi Soputan, sudah pasti kenal dengan om No.
Pria paruh baya yang sejak tahun 1989 buka warung di jalur pendakian gunung Soputan.
Di jalur pendakian Soputan, ada empat warung milik warga yang ada ditemui.
Di warung kecil nan sederhana ini tersedia berbagai keperluan para pendaki.
Mulai dari makanan, minuman dan barang lainnya.
Warung om No yang merupakan tempat parkir motor, adalah warung ketiga yang ditemui.
Motor diparkir dan perjalanan dengan kaki dimulai. Hanya 15 menit dari warung om No ini, pinus I sampai.
Di Pinus I ini, para pendaki akan disambut dengan papan selamat datang di Gunung Soputan.
Di pinus I ada ada sebuah warung, tempat beristirahat para pendaki. Di sini juga bisa didirikan camp untuk beristirahat.
Dari pinus I, ada sekitar 60 menit tracking hingga ke base camp, tepatnya pinus II.

Wisatawan bersantai di pohon pinus di lereng Gunung Soputan.
Jalur pendakian ke base camp lumayan mudah, terutama bagi pendaki pemula.
Tak banyak tanjakan yang ada ditemui. Kalau pun ada, penanjakannya tak juga curam.
Hingga tiba di sumber air, baru penanjakan curam ditemui.
Untungnya, jalur di tanjakan curam ini telah dibuat sedemikian rupa, sehingga takkan menemui kesulitan berarti.
Ada pijakan yang jelas untuk kaki melangkah.
Sekitar 10 menit melalui jalur ini, hingga tiba ke base camp pinus dua.
Camp-camp dibangun di antara pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi.
Base camp ini begitu luas, bahkan bisa menampung ratusan base camp para pendaki.
Pepohonan pinus ini begitu eksotis. Kawasan ini pula yang menjadi magnet Gunung Soputan.
Setelah lelah berjalan, semua terbayarkan ketika berada di hutan pinus ini.
Base camp ini selalu ramai oleh para pendaki sepanjang waktu, jika Gunung Soputan tak meletus.
Tak heran, selain pemandangan yang indah dan luas, pinus II ini dekat dengan air.
Di base camp ini pula tiap tahun digelar upacara 17 Agustus, dimana acara ini menarik ribuan pendaki untuk ikut.
Selain upacara, beberapa tahun terakhir ini dilakukan pengibaran bendera merah putih raksasa.
Dirikan tenda, dan bermalam di tengah ratusan pinus yang tumbuh.
Menyeruput hangatnya kopi, akan sedikit menepis dinginnya malam di base camp ini.
Jangan lupa bawa baju hangat dan selimut untuk menghabiskan malam di sini.

Gunung Soputan saat sedang anteng (foto: istimewa)
Istirahat yang cukup di base camp, untuk mengumpulkan tenaga melanjutkan perjalanan selanjutnya.
Kembali menjadi sekitar satu jam, hingga tiba ke lokasi pemandangan.
Namanya pemandangan, sudah pasti menyajikan panorama alam yang indah.
Track ke pemandangan ini juga tak sulit. Melalui jalur berpasir, dengan tanjakan yang tak curam.
Kebun kismis adalah ucapan selamat datang bagi para pendaki ketika tiba di pemandangan Gunung Soputan ini.
Pemandangan kebun kismis ini sungguh indah.
Arah utara dari kebun ini menyajikan pemandangan kawah tua Gunung Soputan.
Kawah ini dulunya dibangun pabrik belerang, yang kini tak beroperasi lagi. Pemandang kawah yang indah dari atas gunung.
Selain kawah, hutan pinus terlihat sejauh mata memandang.
Hamparan hijau yang sungguh menyegarkan.
Dari kejauhan pula, Gunung Klabat, gunung tertinggi di Sulawesi Utara terlihat samar-samar.
Ada dua kawah tua di gunung Soputan ini. Satunya akan ditemui dalam perjalanan ke base camp.
Kawah ini juga bisa dikunjungi, ada jalur khusus jika ingin ke kawah ini.
Jangan dulu puas dengan indahnya pemandangan kawah tua Gunung Soputan ini.
Terus jelajahi jalur di kebun kismis ini, hingga membawa para pendaki ke pemandangan Gunung Soputan yang berdiri megah.
Di titik pemandangan ini terlihat jelas Gunung Soputan dari kaki gunung hingga puncaknya.
Luasnya hamparan pasir hitam yang ditumbuhi hijaunya tumbuhan di kaki gunung terlihat indah.
Pemandangan ini menjadi spot favorit untuk berfoto-foto.
Jika tak ingin mendaki ke puncak Soputan, spot ini sudah cukup indah menikmati indahnya gunung ini.
Tapi tak lengkap rasanya jika tak merasakan track berpasir menuju puncak Gunung Soputan. Di puncak Soputan, ada sebutan puncak Soputan anak dan Gunung Soputan ibu.
Soputan anak berada di bawah Soputan ibu, yang adalah puncak yang sesungguhnya.
Saat ini, para pendaki biasanya hanya sampai ke puncak Soputan anak. Karena untuk ke puncak Suputan ibu, sudah sangat berbahaya.
Letusan yang kerap terjadi membuat puncaknya semakin tinggi dan semakin curam.
Saat ini, kemiringan track ke Soputan ini mencapai 70 derajat.
Dari pemandangan, butuh perjalanan sekitar 60 menit untuk tiba di Soputan anak.
Dari pemandangan, para pendaki harus menuruni lembah berpasir menuju kaki gunung. Lalu kembali menjadi di medan berpasir.
Lembah menuju puncak ini dinamakan lembah patah hati.
Dinamakan patah hati, karena melewati lembah ini, baik menurut maupun menanjak serasa seperti patah hati. Saking beratnya medan yang dilalui.
Tak hanya lembah, tracking ke puncak anak Soputan pun tak bisa dikatakan mudah.
Medan berpasir selama pendakian akan sedikit menyulitkan para pendaki.
Namun capeknya mendaki akan terbayarkan dengan pemandangan yang didapat di puncak anak ini.
Landscape sebaliknya dari spot pemandangan sebelumnya, dari puncak Soputan anak ini menyajikan pemandangan dimana kita berpijak sebelumnya.
Hamparan hijau pepohonan, dan luasnya pasir hitam di sekitar gunung.
Untuk mendaki puncak ini, sebaiknya dilakukan pada pagi hari, sebelum terik matahari menyengat.
Karena tak ada tempat berteduh, apalagi pasir panas karena matahari.
Untuk memulai petualangan di Gunung Soputan ini, anda harus berkendara sekitar 90 menit dari Kota Manado menuju Tompaso.
Jika menggunakan angkutan umum, dari terminal Karombasan Manado naik mini bus jurusan Manado - Kawangkoan atau Manado - Langowan.
Dari terminal Kawangkoan, anda bisa menyewa ojek hingga ke desa Toure atau Pinabetengan. Atau bisa juga anda turun di pertigaan jalan raya, menuju desa Pinabetengan atau Toure.
Jika naik jurusan Langowan, anda bisa langsung turun di pertigaan jalan raya tersebut.
Jika hanya jalan kaki, memang butuh waktu lebih lama untuk tiba ke puncak.
Dari perhitungan jarak dari jalan raya ke warung om No, sekitar 6 kilometer.
Petualangan di Gunung Soputan ini memang seru.
Meski baru pendaki pemula, track gunung ini masih bersahabat. Gunung ini pula telah dijadikan kawasan wisata favorit. Ada warung-warung warga, serta tak pernah sepi para pengunjung di sini.
Merasakan indahnya indahnya hutan pinus, tantangan lembah patah hati, track berpasir serta indahnya pemandangan yang tersaji membuat Gunung Soputan tak pernah mengecewakan siapa saja yang menjelajahinya.