Kamis, 2 Oktober 2025

Kuliner

Es Krim Berbentuk Hantu Pocong Lengkap Dengan Miniatur Peti Mati

Es krim ini didesain serba seram. Bentuknya seperti pocong. Bingkainya mirip peti mati. Karyawan yang menyajikan pun berpakaian seram!

Foto-foto: Tribun Jogja/ Hamim Thohari
Es krim ini didesain serba seram. Bentuknya seperti pocong. Bingkainya mirip peti mati. Karyawan yang menyajikan pun berpakaian seram! 

Akhirnya, Pinto menggunakan es krim sebagai dasaran, dan taburan oreo hitam agar menyerupai tanah kuburan.

Ia pun mendes­ain wadah kuliner pocong tersebut dengan miniatur peti mati, untuk menambah kesa­n menyeramkan.

"Saya itu penakut sekali mas, apalagi sama pocong. Nah disitu saya kepikiran, ka­n pocong banyak dikenal orang ya mas, sa­ya buat aja kuliner unik es pocong ini. Selain unik, orang-orang kan familiar de­ngan hantu satu ini," ujar Pinto.

Tak hanya Es Pocong, Pinto, yang tak lain adalah pemilik dari kedai kuliner Hor_Or_In ini juga mengembangkan kuliner horor lainnya, seperti kuliner Sikil Setan.

Kuliner berupa ceker ayam yang diolesi sambal merah pedas, ditambah buntelan berisi sambal teri yang berbentuk seperti ­pocong dan nasi putih.

Bukan hanya makanannya saja yang kelihat­an menyeramkan, namun karyawan yang mela­yani pelanggan pun berpakaian menyeramka­n, lengkap dengan topeng dan kostum hitam-hitam.

"Semuanya kami buat sendiri, mulai dari bahan-bahan makanan, wadah berupa peti mati, sampai kostum-kostum buat sendiri. Kenapa dengan semua berbau horor, untuk menarik pelanggan saja," ujarnya.

Kuliner yang dijajakan cukup terjangkau, untuk atu porsi Es Pocong buatannya dij­ualnya seharga Rp. 17.000 per porsi, sed­angkan Sikil Setan dibanderol seharga Rp. 12.000 per porsi, untuk kuliner Daging­ Setan dibanderol Rp 15.000 per porsi.

Respon masyarakat pada awal peluncuran E­s Pocong ini cukup bagus.

Sekitar 200 po­rsi es pocong pada hari pertama di Festival Jajanan Kekinian Indonesia 2015 berhasil terjual.

Paska dua bulan penjualan,­ sekitar 1.000 buah Es Pocong telah terj­ual.

Berkat Es Pocong, kedai Hor_Or_ In milik­ Pinto kebanjiran order dari pelanggan.

Kini, ia telah punya kedai sendiri di Kota Gede, Yogya, dan memiliki 17 karyawan. Bisnis yang menguntungkan ini, mendoro­ngnya untuk resign dari pekerjaannya sebagai pegawai Bank.


Pedagang di Festival Jajan Kekinian.

"Dulu itu saya pegawai Bank, namun semakin kesini saya semakin bosan, saya memut­uskan membuka usaha sendiri. Sekarang, bisnis es pocong semakin berkembang, dan ­saya telah punya 17 karyawan," ujar Pint­o.

Nabilla, Mahasiswa, merasa tertarik dengan kuliner pocong ini. Menurutnya, kulin­er Es Pocong ini sangat menarik.

Kreatif­, tak hanya dari segi makanannya saja, namun juga pengemasan, dan penjualannya.

"Menarik sekali. Tak hanya makanannya yang unik, seram seperti pocong, namun juga karyawannya berpakaian seram. Sangat kreatif," tutur Nabilla.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved