Astaga, Maskapai Ini Dinobatkan Sebagai yang Terburuk di Dunia, Memang Apa 'Dosa-dosanya'?
Maskapai penerbangan Korea Utara, Air Koryo mendapatkan peringkat terburuk di dunia selama empat tahun berturut-turut.
Sebenarnya, empat buah armada pesawat yang digunakan pada penerbangan internasional milik maskapai ini tergolong baru, diperoleh pada tahun 2008.
Praktek yang longgar seperti tidak mengumumkan saat pesawat akan mendarat atau lepas landas dan tidak ada demonstrasi prosedur keamanan sebelum lepas landas, merupakan masa lalu.
Terminal bandara yang baru adalah sebuah kemajuan, bahkan tersedia business-class lounge. Bandingkan dengan gedung sebelumnya yang seperti gudang.
Pada saat yang sama, menjadi maskapai yang membawa nama negara yang dijauhi banyak negara-negara Barat tidak baik untuk citra maskapai ini.
Air Koryo hanya menyediakan rute penerbangan internasional yaitu Beijing, Shanghai dan Shenyang di Tiongkok, dan Vladivostok di Rusia.
"Saya tidak yakin bahwa saya pernah melihat atau mendengar referensi bahwa Air Koryo adalah maskapai yang tidak aman, hanya memang layanannya buruk," kata seorang pilot maskapai penerbangan dan penulis Ask The Pilot blog, Patrick Smith.
"Segala sesuatu tentang Korea Utara dipandang sebagai semacam lelucon berjalan, jadi kita mungkin harus berharap bahwa maskapai yang terlihat seperti ini juga, benar atau salah," katanya yang mengaku belum pernah terbang dengan Air Koryo.
Smith mencatat bahwa armada Air Koryo menggunakan armada buatan Rusia yaitu TU-204s dan AN-148s.
Hal tersebut mungkin tidak senyaman pesawat buatan Amerika Serikat atau Eropa. Perbandingan itu, katanya, tidak sehat.
Pendiri dan Direktur Aviation Safety Network, Harro Ranter, Harro Ranter mengatakan satu-satunya kecelakaan fatal yang menimpa Air Koryo terjadi pada tahun 1983 ketika maskapai itu masih bernama CAAK.
Aviation Safety Network adalah yayasan swasta independen yang telah menyusun deskripsi rinci lebih 10.700 insiden, pembajakan dan kecelakaan akan sejak tahun 1950-an.
Ranter memperingatkan bahwa 32 tahun tanpa kecelakaan fatal tidak berarti sebuah maskapai penerbangan yang aman.
"Sebuah faktor besar dalam keamanan sebuah maskapai penerbangan adalah kemampuan negara untuk melakukan pengawasan keselamatan yang tepat, tingkat penerapan standar penerbangan internasional dan peraturan," katanya dalam sebuah email kepada AP. (Wahyu Adityo Prodjo)