Jumat, 3 Oktober 2025

Wisata Sumut

Gunung Sibayak, Primadona Pendaki Pemula, Akses Mudah, Pemandangannya? Luar Biasa!

Gunung ini menawarkan pemandangan matahari terbit dari puncak, awan putih yang menyelimuti kawah, hingga kawah yang menyemburkan asap belerang.

Tribun Medan/Silfa Humairah
Keindahan alam dari puncak Gunung Sibayak, Sumatera Utara. 

Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM, BERASTAGI - Bebatuan kecil hingga besar memenuhi tanah Pegunungan Sibayak, Berastagi, Sumatera Utara.

Hal ini menjadi satu dari keunikan gunung yang menjadi daya tarik pendaki untuk menaklukannya.

sibayak
Banyak pendaki yang memilih naik pada malam hari agar mereka bisa mendapatkan sunrise saat di puncak.  (Tribun Medan/Silfa Humairah)

Meski demikian, gunung ini menjadi primadona bagi pendaki pemula karena tidak terlalu sulit ditaklukkan.

Apalagi gunung ini menawarkan pemandangan matahari terbit dari puncak, awan putih yang menyelimuti kawah, hingga batuawas yang menyemburkan asap belerang.

Arwin, pendaki profesional, menuturkan pendakiannya sendiri, walaupun banyak batu tapi tidak terlalu terjal, jurangnya pun tidak terlalu curam.

"Sehingga cukup direkomendasikan untuk pendaki pemula," katanya.

Menurutnya, ada akses yang diberikan untuk pemula, ada juga pilihan untuk pendaki yang suka memacu adrenalin, atau akses yang menantang.

sibayak
Gunung ini menjadi primadona bagi pendaki pemula karena tidak terlalu sulit ditaklukkan. (Tribun Medan/Silfa Humairah)

"Ini juga menjadi kelebihan Gunung Sibayak, banyak Jalan Menuju Sibayak, dan semuanya menawarkan proses pendakian yang memberikan pengalaman berbeda," tambahnya.

Ia menuturkan, rute yang bisa di lalui diantaranya melalui Desa Semangat Gunung, akses yang digunakan secara umum untuk pendaki pemula.

Pendaki bisa naik sepeda motor ke atas dengan melewati tikungan tajam, dan memarkirkan motor tepat di kawasan hutan.

Kemudian, hanya sekitar 40 menit pendakian melewati semak belukar, dan sedikit bebatuan terjal, pendaki sudah dapat melihat pemandangan di atas gunung Sibayak.

Akses yang kedua, bisa melalui Kota Berastagi melalui Desa Jarang Uda, atau desa wisata pemandian air hangat tepat di kaki gunung.

Akses ini menawarkan pendakian dengan anak tangga hingga sampai ke puncak, atau sekitar 2,5 jam tanpa harus melewati hutan belantara dan bebatuan terjal.

Atau bagi yang suka tantangan, bisa melalui jalur cukup ekstrim yaitu jalur 54 yang ditempuh di kawasan penatapan yang terletak di jalan raya Medan-Berastagi.

Aksesnya lumayan sulit dan memakan waktu sampai 5 jam.

sibayak
Gunung Sibayak berjarak sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Medan.  (Tribun Medan/Silfa Humairah)

Melewati hutan belantara, bebatuan terjal, jurang yang curam, namun banyak akan banyak menemukan aliran air gunung yang segar.

"Akses manapun yang pendaki pilih, ujungnya tetap akan membuat terperangah," kata pendaki yang sudah menaklukkan tiga akses ke gunung Sibayak.

Pantauan tribun travel, banyak pendaki yang melakukan pendakian malam dan camping untuk menunggu kilau kemunculan sinar matahari tepat di wajah.

Ya, demi melihat sunrise memang ramai pendaki memilih mendaki di malam hari, dan melakukan camping di sana.

Selama berada di atas, pendaki tidak pernah berhenti mendengar suara letusan dari kawah belerang.

Di dalam kawahnya ada batu cadas dengan kawah belerang dengan kandungan solfatara yang membuatnya tak pernah berhenti menyemburkan uap panas.

Uniknya, para pendaki yang kemping di lokasi kawah akan mendengarkan suara air mendidih dengan volume yang cukup besar.

Bahkan, ada juga yang bilang seperti suara pesawat sebelum terbang.

Utami Tanjung, pendaki pemula, menuturkan sempat berdebar-debar saat mendengar suara kawah, dan mengira gunung akan meletus.

Sementara, Arwan, pendaki yang sudah berulang kali mendaki Sibayak, mengatakan, di kawah ini juga sering dijadikan untuk upacara bendera saat 17 agustus.

Jika ingin lebih menikmati eksotisnya Gunung Sibayak, pendaki harus menuju puncak yang bernama Puncak Takal Kuda.

Takal Kuda sendiri merupakan bahasa Karo yang berarti “ Kepala Kuda”.

Di Puncak Takal Kuda ini, pendaki bakal disuguhkan pemandangan yang luar biasa indahnya, apalagi jika cuaca bersahabat.

"Mulai dari pemandangan matahari terbit dan melihat dari kejauhan kondisi Gunung Sinabung, gunung kawasan berastagi yang belakangan kerap mengeluarkan semburan debu dan beberapa kali awan panas," jelasnya.

Menurutnya, walaupun ada akses yang mudah bukan berarti tanpa persiapan. Pendaki tetap harus memakan baju hangat karen cuaca sangat dingin di puncak sana.

Di sekitar kawah, ada juga kawasan landai yang basah karena semburan belerang.

Tapi dimanfaatkan pendaki untuk melakukan hal romantis seperti menyusun batu hingga membentuk sebuah huruf.

Gunung Sibayak merupakan gunung berapi aktif yang memiliki uap panas.

Terakhir kali meletus Gunung Sibayak pada tahun 1881. Orang Batak Karo menyebut Gunung Sibayak dengan sebutan “Gunung Raja”.

Ketinggian dari Gunung Sibayak ini sendiri adalah mencapai 2094 Mdpl, dengan posisi kordinat puncaknya adalah pada 97° 30 BT dan 14 ° 16 LS.

Pendaki hanya diminta uang distribusi untuk naik sebesar Rp 4000 dan biaya parkir Rp 15 ribu jika menginap.

Jaraknya juga tidak terlalu jauh dari Medan, hanya sekitar 2 jam atau 77 km.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved