Kamis, 2 Oktober 2025

Wisata Jateng

Wisatawan Takut Masuk Lawang Sewu Karena Banyak Hantunya? Ini Kata Gubernur Ganjar

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo resah. Upayanya menjual wisata Lawang Sewu terganjal anggapan banyak orang kalau gedung tu itu banyak hantunya!

TRIBUN JATENG/ RIVAL AL MANAF
Lawang Sewu, gedung bersejarah warisan kolonial Belanda yang jadi obyek wisata sejarah. 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap Kota Semarang bisa terus berbenah untuk keperluan pariwisata.

Banyak bangunan bersejarah dan tempat yang mengandung budaya di Kota Semarang yang sebetulnya layak dijadikan destinasi wisata, namun belum tersentuh dengan baik.

“Semarang ada sejarah kereta (Lawang Sewu), sudah bisa digelar pemotratan peragawati, konser kecil juga sudah bisa. Kota lama bisa dibangun sebagai destinasi wisata, juga dipoles sedikit bisa untuk pameran,” kata Ganjar di Semarang, Jumat (7/8/2015).


Lawang Sewu, bangunan tua di Semarang yang jadi obyek wisata

Banyak bangunan bersejarah yang mempunyai nilai budaya kerap kali tidak terawat. Bangunan juga dianggap mempunyai banyak "penunggu", sehingga hanya sedikit warga yang berwisata gedung tua.

Ganjar pun risau dengan keadaan tersebut. Ia memastikan bahwa gedung tua bersejarah tak selalu menyeramkan.

“Orang sering bilang Gedung Lawang Sewu itu banyak demit, itu nggak ada (demit),” tambahnya.

Selain wisata gedung tua, Semarang juga memiliki tempat budaya, seperti Sam Poo Kong.


Sejumlah pelajar memainkan permainan tradisional di pelataran Gedung Lawang Sewu, Kawasan Tugu Muda, Kota Semarang, Jateng, Kamis (6/8/2015), Pameran permainan anak dalam Pekan Budaya Indonesia 2015 ini guna mengembalikan kembali budaya permainan tradisional anak yang sudah hilang pada era modern. Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan

Di tempat itu, selalu ada kegiatan perayaan datangnya Laksamana Ceng Ho yang selalu jadi rujukan pariwisata. Sehingga, ia minta agar potensi seperti itu bisa dimaksimalkan.

“Cerita Ceng Ho bukan hanya indonesia tapi dunia. Ceng Ho bukan cerita perjalanan mencari uang, tapi bercerita persahabatan. Itu yang perlu dipromosikan,” paparnya.  (Nazar Nurdin)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved