Selasa, 30 September 2025

Wisata Jatim

Rajungan Kare Pantura Sedap hingga Sesepan Cangkangnya

Di kawasan ini seafood adalah salah satu makanan yang digemari banyak orang.

Editor: Mohamad Yoenus
Surya/Wiwit Purwanto
Rajungan Depot Dua Saudara di Jalan Deandeles, Paciran Lamongan, Jatim. 

Laporan Wartawan Surya, Wiwit Purwanto

TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Melintas di sepanjang pesisir Pantai Utara Jawa (Pantura) pemandangan pantai dan laut lepas tak akan pernah habis terlihat sejauh mata memandang.

Demikian pula saat melintas di sepanjang Jalan Gresik-Lamongan–Tuban yang melintas di jalur Paciran.

Tapi jangan khawatir bukan hanya pemandangan pantai lepas saja yang ada, di sepanjang jalur ini juga banyak tempat makan yang menyuguhkan kekhasan kuliner Pantura, salah satunya adalah seafood.

Di kawasan ini seafood adalah salah satu makanan yang digemari banyak orang.

Beragam macam ikan dan hasil laut bisa diolah menjadi menu makanan yang lezat, kuliner ini juga dikenal banyak memiliki nilai gizi yang cukup tinggi.

Bila sedang melakukan perjalanan di kawasan ini banyak warung yang menawarkan menu khas seafood, tidak ada salahnya bila dalam perjalanan suatu perjalanan melintas di daerah ini untuk mampir sejenak dan menikmati kuliner seafood.

Di antaranya Depot Dua Saudara di Jalan Deandeles, Paciran Lamongan.

Rajungan
Dapur Depot Dua Saudara. (Surya/Wiwit Purwanto)

Seperti warung-warung yang ada, depot ini menyuguhkan kuliner khas seafood yakni Rajungan.

”Di sini yang banyak digemari ada rajungan kare,” kata Suwariyah, pemilik Depot Dua Saudara.

 Dibantu anak-anaknya, wanita berusia 60 tahun ini sudah 9 tahun lebih berjualan kuliner seafood di jalur Pantura ini.

Begitu melihat rajungan yang masih segar-segar, nafsu makan langsung meninggi.

Menurutnya rajungan ini bisa dimasak apa saja seperti masak kare atau saos merah. Rupanya pilihan makan jatuh pada rajungan kare.

Suwariyah lantas menyalakan kompor untuk memanaskan bumbu dan kuah kare yang sudah siap.

”Rajungan ini sudah matang tinggal dipanasi dalam kuah bumbu agar lebih menyerap ke daging-daging rajungan,” katanya.

Tak berapa lama aroma rajungan kare ini sudah merasuk ke hidung, perut pun makin meronta tak sabar lagi untuk menyantap daging rajungan.

Nasi punel hangat sudah ada di atas meja tapi rajungan kare ini masih menunggu sebentar lagi agar bumbu dan kuahnya makin menyerap.

”Ini rajungan karenya sudah siap, monggo,” kata Suwariyah dibantu anaknya menyuguhkan dua porsi rajungan kare.

Benar saja begitu piring berisi rajungan kare sudah ada di atas meja, dengan kuahnya yang panas membuat hilang kesabaran untuk menyantapnya.

Hmm..benar-benar hidangan kuliner yang istimewa, daging rajungan kare yang sudah beradu dengan bumbu dan kuah membuat sepiring nasi punel langsung ludes.

Seakan dendam dengan rajungan kare begitu daging yang menempel sudah habis, giliran kulit cangkang yang disesep, hingga benar benar tak bersisa.

Rajungan kare Paciran membuat lupa daratan sementara, begitulah saat menyeruput kuah kare dan melahap lembutnya daging rajungan.

Nah daripada penasaran dan menyesal tidak ada salahnya jika melintas di jalur ini untuk mampir menikmati sedapnya rajungan kare.

Nah tunggu apalagi silahkan mampir dan mencobanya .

Rajungan yang dimasak sedap ini didatangkan langsung dari nelayan Paciran.

Selanjutnya dengan olahan bumbu lengkap membuat seperti kuah kare yang sedikit pedas, keruh dan sedikit berminyak begitu terasa rempahnya.

Menurut Suwariyah bumbu yang dipakai dalam kare sebenarnya tak jauh berbeda dengan bumbu kare pada umumnya, yakni bawang merah, bawang putih, cabe, kemiri, ketumbar, dan bumbu-bumbu lain.

Binatang laut yang memiliki nama latin Portunus pelagicus ini didatangkan langsung dari nelayan dengan keadaan masih hidup.

“Sudah ada langganan nelayan,” katanya.

Rajungan mungkin sudah tidak asing lagi bagi penggemar seafood.

Rajungan berbeda dengan kepiting, meski bentuk dan wujudnya mirip.

Daging rajungan juga lebih gurih, kerapasnya lebih lunak memudahkan untuk mengambil daging di dalamnya.

Kepiting bisa hidup di darat dan di laut, sedangkan rajungan tidak bisa bertahan lama jika berada di darat.

Untuk kandungan gizi rajungan lebih unggul, rajungan juga memiliki jumlah kolesterol yang lebih rendah daripada udang dan lobster, gizi lain yang ada dalam daging rajungan adalah kabohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, dan vitamin B1.

Sebagai penutup di warung ini disediakan es dawet siwalan atau es legen.

Tinggal pilih saja yang pasti harus sabar dan telaten untuk menikmati rajungan kare ini daging rajungan tersembunyi di dalam kerapas, di capit, dan kaki-kakinya.

Jika tidak berhati hati dan sabar bisa bisa kerapasnya yang tertelan

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved