Wisata Sumut
Mau Lihat Atraksi Ribuan Buaya Berebut Makanan? Kunjungi Penangkarannya di Asam Kumbang, Medan
Mau lihat atraksi ribuan buaya berebut bebek-bebek hidup? Kunjungi Pusat Penangkaran Buaya di Asam Kumbang, Medan.
Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Bagi anda yang tidak pernah melihat buaya, bahkan dalam jumlah ribuan secara langsung, bisa merealisasikan rasa ingin tahu tersebut dengan mengunjungi Penangkaran Buaya Asam Kumbang di Jalan Bunga Raya Desa Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, di Sumatera Utara.
Sejenak, anda akan dibuat terkejut. Ribuan buaya, walaupun berada di dalam kandang dan bak yang berbeda-beda, mereka kompak diam bak patung.
Ada yang sambil mengangakan mulut seperti sedang menunggu mangsa, ada pula yang melotot seperti sedang memantau mangsa.
Kegiatan unik tersebut merupakan sifat dari buaya. Hal itu pula yang mereka lakukan jika berada di alam bebas, untuk mengelabui mangsa.

Seorang pawang sedang mengelus-elus buaya di Pusat Penangkaran Buaya Asam Kumbang, Medan. Wisatawan memotretnya. (Tribun Medan/ Silfa Humairah)
Diam dalam jangka waktu yang lama, tapi begitu mangsa lengah, ia bisa menerkam mangsa dan melumpuhkannya dengan cepat.
Begitu pula yang terlihat saat pengurus buaya melempar bebek hidup ke kandang, buaya-buaya ini menggila dengan berlomba untuk menerkam.
Jadi, jika ingin melihat aksi buaya memperebutkan makanan, bisa membeli bebek yang ditawarkan pengurus penangkaran Asam Kumbang.
Budi, pengurus Penangkaran Asam Kumbang, menuturkan bagi pengunjung yang ingin melihat buaya malas ini sedikit bergerak dan mengeluarkan sisi buasnya, dapat membeli bebek untuk dilemparkan ke kandang, tentunya oleh pawangnya.
"Kalau mengharapkan buaya ini bergerak ke sana ke mari, tentu hal yang langka. Sekilas mereka bisa diam seperti mati, tanpa mengedipkan mata bahkan mengangakan mulut dalam waktu yang lama seperti mematung," katanya.
Penangkaran Reptil Terbesar
Penangkaran Buaya Asam Kumbang merupakan taman penangkaran reptil buaya terbesar di Indonesia. Di sini ada sekitar 2.800-an buaya dengan berbagai ukuran, dari yang bayi hingga berumur 45 tahun lebih.

Buaya-buaya di Pusat Penangkaran Buaya di Asam Kumbang, Medan (Tribun Medan/ Silfa Humairah)
Menurut Budi, Penangkaran Buaya Asam Kumbang ada berawal dari kecintaan pemilik, Lho Than Muk, etnis Tionghoa yang lahir di Aceh menemukan seekor buaya di sungai, karena rasa sayangnya terhadap hewan maka ia kemudian merawatnya.
Selang beberapa waktu kemudian Lo Than Muk pindah ke Kota Medan dan membangun peternakan buaya dengan menggunakan biaya pribadi di tahun 1959.
"Bahkan pemilik memiliki buaya spesial, karena berhasil hidup selama 35 tahun dengan tubuh separoh. Buaya tersebut lahir dalam keadaan tidak lengkap atau cacat.
Adapun jenis buaya mayoritas di penangkaran tersebut adalah buaya muara dan buaya sinyulung," jelasnya.
Area Penangkaran Buaya ini memang berada tepat di dalam area luar rumah pemiliknya. Seperti kebanyakan rumah di kota Medan, rumah tersebut memiliki pintu samping, pintu itulah yang menjadi akses pengunjung masuk ke penangkaran.
Tepat di pintu masuk terdapat mading yang diisi berbagai artikel surat kabar terkait pemberitaan Penangkaran Buaya Asam Kumbang.
Selain itu dari mading ini kita juga dapat mengetahui sejarah dari pendirian Asam Kumbang.
Tiket atau retribusi masuk ke Penangkaran Buaya Asam Kumbang tidaklah terlalu mahal, hanya Rp 6 ribu dan buka mulai pukul 09.00 - 17.00.

Buaya-buaya di Pusat Penangkaran Buaya di Asam Kumbang, Medan (Tribun Medan/ Silfa Humairah)
Sedangkan harga bebek, bagi pengunjung yang ingin memberi makan buaya seharga Rp 35 ribu.
Pengunjung bebas menyusuri bak demi bak yang berisi buaya, dan perkawahan air yang luas tempat buaya banyak bersembunyi.
Terdapat 7 buah penangkaran di lokasi, buaya dibedakan dari klasifikasi usianya. Ada bak yang diisi oleh puluhan anak buaya, buaya tersebut bertumpuk-tumpuk daa tidak memiliki banyak ruang gerak.
Tapi, ada pula buaya tua yang dispesialkan dengan hanya berada sendiri dalam kandang.
Bila ada pengunjung yang ingin berfoto dengan buaya, pawang akan mengeluarkan seekor buaya jinak untuk diajak berselfie ria.
Walaupun jinak, mulut buaya tetap diikat dan tetap berada dalam pengawasan pawang. Sehingga pengunjung bisa merasa aman berfoto.
Anda juga dapat menyaksikan hewan-hewan lainnya di Penangkaran Buaya Asam Kumbang seperti berbagai jenis ular, anjing, dan burung di area perkawahan yang memiliki pepohonan rindang.