Kamis, 2 Oktober 2025

Wisata Bali

Tipat Cantok, Serombotan dan Rujak Bejek Khas Bali, Makin Pedas Makin Nikmat Berkeringat

Sayur rujak bejek, tipat cantok dan serombotan jadi buruan utama para wisatawan yang mencari kuliner khas Bali di Pasar Kreneng, Denpasar.

Tribun Bali/ Ayu Dessy Wulansari
Rujak bejek, salah satu kuliner khas Bali yang banyak dicari wisatawan saat mampir ke Pasar Kreneng di Denpasar (Tribun Bali/ Ayu Dessy Wulansari) 

Sepintas tipat cantok mirip dengan gado-gado dengan bumbu dasar yang terbuat dari kacang tanah.

Satu porsi tipat cantok dijual dengan harga Rp 8 ribu.

Serombotan dan Sayur Bejek Hanya Rp 5 Ribu

Tak hanya tipat cantok, makanan khas lainnya yang juga menjadi favorit adalah serombotan dan sayur bejek.

Kedua bahan yang digunakan pada serombotan dan sayur bejek, yaitu sayuran berupa kacang panjang, tauge, pare, dan kangkung.

Perbedaan terletak pada penggunaan bumbunya.

Serombotan menggunakan bumbu sambal pedas dan berisi kelapa.

Sedangkan untuk sayur bejek (remas), sayuran berisi bumbu berupa clengis dan sambal embe yang kemudian diremas agar menyatu.

Kedua makanan ini bercita rasa pedas.

Makin pedas, makin menggugah selera.

Kedua makanan tersebut dipatok dengan harga Rp 5 ribu.


Sambal embe khas Bali (Tribun Bali/ Ayu Dessy Wulansari)

“Saya sering beli rujak bejek terus diberi tipat. Rasanya enak, pedas, dan murah. Jaja Bali juga sering beli untuk orang rumah,” ujar Ratna Dwi (22), seorang pengunjung yang menjadi langganan sejak dua tahun lalu.

Dengan harga yang ramah di kantong dan rasa enak, tentu makanan khas Bali satu ini dapat menjadi alternatif bagi Anda yang berlibur dengan budget pas-pasan atau ala backpacker.

Setelah menyantap makanan, Anda bisa berkeliling pasar sekadar melihat berbagai barang yang dijual, seperti baju, celana, sepatu, hingga batu akik. 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved