Eksotisme Maya Bay Phuket di Thailand, Surga Kecil yang Diturunkan ke Bumi
Maya Bay yang berpasir putih-lembut, berair biru jernih, dan dikelilingi dinding (tebing) karst yang tinggi menjulang ini memang memanjakan mata.
Masih dengan perahu kayu, wisatawan diarahkan ke Panyee Island, perkampungan atas air yang penduduknya memeluk agama Islam.
Usut punya usut, ternyata asalnya panci. Agenda terakhir, berenang di Pulau Naka dan naik kano di Pulau Hong. Barangkali ini yang paling menarik.
Wisatawan menyusur goa karang yang sempit. Namun tenang, kano dikemudikan oleh pemiliknya.
Kami tinggal duduk dan merapatkan kaki sembari telentang ketika kano mulai memasuki mulut goa yang sempit dan gelap. Batu karang yang licin ini bisa menggores kulit.
Begitu keluar dari terowongan yang panjangnya tak lebih dari 150 meter di dalam goa, pemandangan indah pun tersaji.
Inilah ”hadiah” atas waktu perjalanan yang kami tempuh.
Namun, kami harus bergegas karena jika kesorean, jalur masuk kami tadi terisi air pasang.
Dengan semua potensinya, Phuket menjadi tempat kedua di bawah Bangkok yang memberi pemasukan bagi Thailand.
Kerapian pariwisata Thailand yang menyamankan wisatawan tidak terjadi begitu saja. Hotel, agen wisata, hingga pemerintah daerah bergerak serentak.
”Thailand terus mencari pengemasan wisata yang diinginkan wisatawan. Itu tidak hanya wisata belanja murah. Semua pihak tunduk pada otoritas yang sama. Seperti di Phuket, TAT berperan sebagai koordinator,” ujar Stephanie Valencia dari bagian Humas TAT yang berkantor di Jakarta. (LUKAS ADI PRASETYA)