TOPIK
WNI Disandera Abu Sayyaf
-
Hingga kini masih ada 5 Warga Negara Indonesia yang disandera kelompok pemberontak di wilayah Filipina Selatan.
-
Namun hal itu sampai saat ini tidak mungkin dilakukan karena Undang-Undang (UU) Filipina dan UU di Indonesia belum membolehkannya.
-
"Telah tiba dua WNI bernama Safarudin dan Syawal pada Kamis (7/9/2017) sekira pukul 06.30 waktu Filipina,"
-
Tujuh WNI saat ini masih dalam penyanderaan kelompok radikal Abu Sayyaf
-
Sekolah Sukma tak cuma mendidik anak-anak Aceh tapi juga puluhan anak dari Filipina
-
Tayudin dan Abdul Rahim adalah awak kapal tunda Serudong Tiga, yang telah diculik oleh teroris Abu Sayyaf
-
Jurgen Kantner, adalah seorang pelaut Jerman yang diculik dari kapalnya saat berlayar di perairan Filipina
-
Saat ini, setidaknya masih terdapat empat orang warga negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok militan Filipina tersebut.
-
Muhammad Nasir dan Robin Piter setibanya di Indonesia sempat menjalani proses keimigrasian
-
Dua anak buah kapal tunda TB Charles bernama Muhamad Nasir dan Muhamad Robin Piter dibebaskan setelah disandera selama hampir enam bulan.
-
Sebelum diserahkan pada Kedutaan Besar RI, dua WNI tersebut diperiksa dahulu kesehatan fisik dan psikologisnya.
-
Dua WNI yang diidentifikasi sebagai Mohammad Nazir dan Rubin Peter itu kini telah bersama pihak Kedubes RI.
-
Otoritas Filipina menyebut dua WNI yang diculik militan Abu Sayyaf 22 Juni lalu telah dibebaskan.
-
"Saya tuh kesal, berulang-ulang sudah saya bilang jangan ke sana, jangan ke sana, eh malah ke sana lagi," ujar Ryamizard.
-
yamizard Ryacudu mengatakan akan ada strategi baru untuk menghentikan aksi pembajakan dan penculikan di perairan Malaysia dan Filipina.
-
"Kami meminta kepada Malaysia supaya bisa bertanggung jawab keamanan di perairan mereka. Ini sudah tiga kali terjadi penculikan disana,"
-
Kementerian Luar Negeri hingga saat ini belum mendapatkan kabar terkait dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang diculik di Perairan Sabah, Malaysia.
-
"Kan sudah bilang, jangan ke situ. Masih saja ke situ," ujar Ryamizard Ryacudu.
-
Dua kapten kapal asal Indonesia yang telah diculik di Perairan Sabah, Malaysia saat ini berada di Kepulauan Sulu, Filipina Selatan.
-
Dari aksi penculikannya selama enam bulan pertama pada 2016, kelompok Abu Sayyaf telah mengantongi sekitar Rp 95 miliar.
-
Mereka menggunakan sedikitnya 438 senjata api dan berhasil melakukan sejumlah pelatihan teroris di tengah serangan militer yang konstan.
-
Ryamizard mengatakan pemerintah sedang berupaya melepaskan dua sandera tersebut. Ia khawatir upaya tersebut gagal bila dipublikasikan.
-
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi serahterimakan 3 WNI yang dibebaskan Abu Sayyaf kepada keluarga.
-
Sementara itu Menlu Retno menyampaikan rasa syukur atas pembebasan tersebut.
-
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, upaya pembebasan sandera masih terus dilakukan.
-
Keluarga harus bersabar menunggu tiga WNI yang kini sudah bebas dari cengkraman kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina.
-
Suherman pernah ditangkap dan diancam akan dibunuh oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
-
kelompok Abu Sayyaf kembali membebaskan satu sandera berkewarganegaraan Indonesia pada, Kamis (22/9) pukul 17.00 waktu setempat.
-
Untuk itu, pihaknya masih melakukan penyelidikan kemungkinan adanya mata-mata tersebut.
-
Kabar baik itu disampaikan kepada keluarga ketiga WNI tersebut di Nusa Tenggara Timur (NTT).