TOPIK
Tewas Dibakar Massa
-
Abdul Kadir Karding menyatakan keprihatinannya atas peristiwa main hakim sendiri yang terjadi di Bekasi, Jawa Barat
-
Polres Metro Bekasi menunjukan sejumlah barang bukti kasus pencurian amplifier musala yang diduga dilakukan MA (30).
-
"Itulah kekuatan psikologi masa, yang bekerja bukan lagi psikologi individu per individu,"
-
Serta barang bukti batu kali dan sisa kayu terbakar untuk kasus pengeroyokan terhadap MA.
-
Polres Metro Bekasi membentuk tim khusus untuk memburu lima orang yang diduga terlibat pengeroyokan dan pembakaran terhadap MA (30).
-
Suatu saat kondisi tenang, Rojali lalu ambil motor dan mengembalikan ampli ke musala, tapi malamnya ia kaget ternyata pria yang diduga kuat pelaku pen
-
Masih ingat dengan pria yang dibakar hidup-hidup dan meninggalkan satu anak balita serta istri hamil 6 bulan. Sebelum tewas ia ucap 3 kata ini.
-
Rojali lalu menceritakan kronologi peristiwa hilangnya amplifier musala hingga akhirnya MA diduga sebagai pelaku pencurian.
-
Siti Zubaidah (25), istri dari MA, pria di Bekasi yang dibakar hidup-hidup mencoba tegar.
-
Di tengah perjalanan kembali ke musala, Rojali melihat sepeda motor dan pengendara dengan ciri-ciri seperti yang ditemuinya di musholla.
-
Rojali merupakan pendiri sekaligus pengurus atau lebih dikenal marbot Musala Al Hidayah.
-
"Kami akan buka terus penggalangan ini hingga anak peramanya baligh," ujar Mulyadi
-
Siti Zubaidah (25), istri dari MA, pria di Bekasi yang dibakar hidup-hidup, mengatakan dirinya kini mencoba tegar dan hanya meminta keadilan
-
Dua orang ini diduga melakukan provokasi hingga akhirnya menghakimi MA yang diduga mencuri amplifier di musala Al Hidayah.
-
Siti Zubaidah mengaku, sebagai teknisi, MA memang mencari amplifier bekas untuk direparasi dan dijual kembali.
-
MA, seorang pria, dibakar hidup-hidup pada 1 Agustus 2017 setelah dituduh mencuri amplifier atau perangkat penguat sinyal suara dari sebuah mushala
-
Bagi Zubaidah, Indonesia adalah negara hukum, sehingga tidak seharusnya menggunakan hukum rimba.
-
Laporan dibuat atas meninggalnya sang suami, Muhammad Aljahra alias Zoya (30), yang diduga tewas dibakar massa
-
Polres Metro Bekasi menerima laporan Siti Zubaedah (25)terkait meninggalnya suami, Muhammad Aljahra alias Zoya (30), yang diduga tewas dibakar massa
-
"Lazisnu memberikan santunan berupa uang tunai, perlenkapan sholat, sepeda buat anaknya dan akan memberikan bea siswa,"
-
Di tengah massa yang menghakimi MA, kata Noval, terdengar suara orang menimpali "maling mana ada mau ngaku".
-
Tragedi menimpa MA, seorang pria yang dikeroyok dan dibakar hidup-hidup oleh warga di Kabupaten Bekasi, Selasa (1/8/2017), pukul 16.30 WIB.
-
“Penginnya ampli-nya dibalikin, cuma rupanya dia takut kali ya, jadi malah kabur,” ujar Sumiyati, saat ditemui di Mushala Al-Hidayah, Jumat (4/8/2017)
-
Siti Zubaedah (25) sempat merasa aneh dengan perubahan sikap sang suami, Muhammad Al Zahra alias Joya (30).
-
Noval menjelaskan, saat itu warga mengarak terlebih dahulu dari jembatan sampai pasar, sekitar satu jam.
-
Tiga hari sebelum suaminya dibakar hidup-hidup di Desa Muara Bakti, Kabupaten Bekasi pada Selasa (1/8) lalu, Joya bersikap kekanak-kanakan.
-
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono meminta masyarakat tidak main hakim sendiri terhadap pelaku tindak pidana.
-
Ia menyampaikan, dalam video yang dilihatnya tersebut, MA belum sempat mengikat amplifier, tetapi sudah diamuk dan diteriaki massa.
-
Lapor saja ke polisi. Kalau ada lebih bagus lagi. Jadi ada korbannya. Kalau tidak ada pelapornya
-
Apalagi Joya tewas karena dituding mencuri tiga unit alat pengeras suara musala di Kampung Muara Bakti RT 012/07, Desa Muara Bakti