TOPIK
Krisis Korea
-
Usai di makzulkan, mantan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol resmi ditahan Kepolisian, karena menghalangi pelaksanaan surat perintah penahannnya bulan lalu
-
Jaksa di Korea Selatan (Korsel) secara resmi mendakwa Presiden yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol atas tuduhan memimpin pemberontakan.
-
Di sidang pertama pemakzulannya tersebut, Yoon Suk Yeol tampak hadir dengan setelan jas berwarna biru laut dengan dasi corak burgundy.
-
Sekitar 100 pengunjuk rasa yang mendukung Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, menyerbu Pengadilan Distrik Barat Seoul.
-
Penahanan terhadap presiden yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol telah diperpanjang oleh pengadilan Korea Selatan pada Minggu (19/1/2025).
-
Penahanan terhadap presiden yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol telah diperpanjang oleh pengadilan Korea Selatan pada Minggu (19/1/2025).
-
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol kembali menolak upaya penyidik untuk memeriksa dan menginterogasinya soal darurat militer pada hari Jumat.
-
Penangkapan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Rabu (15/1/2025) memicu reaksi dari negara-negara besar dunia, termasuk AS, Jepang, dan China.
-
Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol ditangkap aparat hari ini, Rabu (15/1/2025).
-
Yoon Suk Yeol Dihujani 200 Halaman Pertanyaan tapi Memilih Bungkam dan Klaim Penyelidikan Ilegal, Surat Perintah Penahanan Tidak Sah.
-
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol ditangkap di kediaman presiden di Seoul pada Rabu (15/1/2025).
-
Kronologi Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol ditangkap terkait dengan tuduhan pemberontakan setelah pemberlakukan darurat militer Desember kemarin.
-
Yoon Suk Yeol ditangkap, dia menjalani interogasi di ruang rekaman video oleh tim CIO, ia ditahan di sel isolasi di Pusat Penahanan Seoul.
-
Berikut ini adalah kronologi kejadian yang menyebabkan penahanan Presiden Yoon Suk Yeol pada hari Rabu, yang bermula dari pengumuman darurat militer.
-
Lebih dari 3.000 polisi terlibat langsung dalam penangkapan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di kediamannya di perbukitan, Rabu (15/1/2025).
-
Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi berhasil menangkap Presiden Korsel Yoon Suk Yeol buntut penetapan darurat militer.
-
Yoon Suk Yeol mengatakan dia menyerahkan diri untuk diinterogasi guna menghindari kekerasan.
-
Presiden Yoon Suk Yeol akhirnya ditangkap oleh KPK Korsel di kediamannya pada Rabu pagi waktu setempat setelah sebelumnya sempat gagal.
-
Presiden Korsel yang akan dimakzulkan Yoon Suk Yeol kabarnya akan menerima kenaikan gaji tahunan sebesar 3 persen atau sekitar 262,6 juta Won
-
Kepala Dinas Keamanan Presiden Korea Selatan, Park Chong-jun mundur dari jabatannya buntut kasus yang tengah menerpa Yoon Suk Yeol.
-
Pengacara Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan mengungkapkan bahwa Yoon akan diadili jika ia didakwa atau diberi surat perintah penangkapan.
-
Kantor Kepresidenan Korsel telah memberi penjelasan terkait keberadaan Presiden Yoon Suk Yeol.
-
Muncul sebuah kabar bahwa Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan karena kasus darurat militer telah kabur dari kediamannya.
-
Polisi Korea Selatan mengalami kegagalan dalam menangkap Presiden Yoon Suk Yeol, yang telah dimakzulkan oleh parlemen.
-
Kepala Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) Korsel, Oh Dong-woon meminta maaf setelah gagal menangkap Yoon Suk Yeol.
-
Penyidik Korea Selatan kembali mengajukan surat perintah penangkapan terhadap Yoon Suk Yeol untuk memperpanjang batas waktu penahanan.
-
Sengaja atau tidak, Korea Utara menembakkan rudal balistik bersamaan dengan kedatangan menlu AS ke Korea Selatan.
-
Di bawah guyuran hujan salju ribuan warga Korsel berkumpul di dekat kediaman Presiden Yoon Suk Yeol untuk menghadang CIO yang akan menjemput paksa Yoo
-
Pengadilan Seoul telah menolak permintaan Presiden Yoon Suk Yeol untuk membatalkan surat perintah penangkapan terhadapnya.
-
Apa makna bendera AS dan spanduk Stop the Steal bagi pendukung Yoon? Bagi para pendukung Yoon, Amerika Serikat lebih dari sekadar sekutu.
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved