TOPIK
Eksklusif Tribunnews
-
Ramadan di Kota Meguro Jepang: Mengobati Rindu, Suasana Indonesia
Hari pertama bulan Ramadan, 24 April 2020 di Jepang, Andi dan keluarga berpuasa lebih lama dibanding di Indonesia. Mereka berpuasa
-
Ramadan di Kota London: Suara Azan Terdengar Meski Tak Terlalu Keras
"Di sini kalau puasa ya puasa saja, tidak ada yang khusus. Mungkin karena minoritas," jelas Wahyu.
-
Cerita Sandy dari Kutub Utara: Matahari Bersinar 21 Jam, Rindu Suara Azan
Menjalankan ibadah puasa kali ini, cukup berat baginya karena matahari bersinar selama 21 jam.
-
Meski 18 Jam Lamanya, Dono Bersyukur Puasa di Inggris Kali Ini Lebih Hikmat di Tengah Pandemi Corona
Berbeda dengan sebelumnya, Ramadan kali ini Dono dan keluarga juga umat muslim dunia lainnya, berpuasa di tengah pandemi Covid-19.
-
Berpuasa di Benua Eropa: Tomy Puasa Hingga 18 Jam Lamanya, Subuh Jam 2 Pagi, Berbuka Jam 8 Malam
Bulan Ramadan kali ini yang menjadi istimewa lantaran pemerintah Rusia melakukan pembatasan, tidak ke luar rumah untuk menekan penyebaran Covid-19.
-
Cerita Dokter Cecillia Young di Garis Depan Perangi Covid-19
Cerita dokter muda Cecillia Young yang ikut terjun ke garis depan hadapi wabah virus corona
-
Ika Dewi Maharani, Perawat Sekaligus Supir Ambulans: Jujur, Saya Tidak Izin Orang Tua
Punya basic, punya keahlian juga dalam menyetir. Saya merasa terpanggil dan saya harus melayani sebagai perawat.
-
Tips Sehat Alat Dokter di RS Darurat Corona Wisma Atlet: Makan Teratur, Asup Vitamin C Dosis Tinggi
Dokter Tommy Antariksa mengaku sampai saat ini sudah 30 hari tak pulang ke rumah karena harus bertugas merawat pasien corona di RSD Wisma Atlet.
-
Cerita Dokter Muda Tangani 1.038 Pasien Corona: Hal Terbaik Melihat Pasien Sembuh
Hampir satu bulan Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran beroperasi
-
Cerita Jemaah WNI yang Dikarantina di India: Dikasih Obat Dosis Tinggi, Sempat Ditolak Masuk Masjid
Meski ia tak mengalami gejala corona atau Covid-19, Marzuq kerap diberikan obat-obatan dosis tinggi oleh petugas di sana
-
Curhat WNI di India: Petugas yang Melihat Kita Seperti Tahanan Penjara
"Kita berusaha menjadwalkan ulang. Dan untuk menjadwalkan ulang ini kita harus bayar selisih harga paling murah Rp 3 juta per tiket.
-
Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi: Penumpang Gelap Selalu Hadir Tanpa Diundang
Budi mengaku kaget ketika ramai tengah dibahas oleh publik soal surat Andi Taufan bocor ke publik.
-
Letjend Doni Monardo: Musuhnya Tidak Kelihatan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo tak pernah pulang ke rumah sejak 14 Maret 2020.
-
Yustinus Prastowo Resmi jadi Staf Khusus Menkeu Sri Mulyani: Kagok, Sekarang Hati-hati
Perasaan Anda ditunjuk sebagai Staf Khusus Bu Sri, mengingat sebelumnya bapak ini pengamat?Sebenarnya masih kagok.
-
Kisah Esti Diroatmodjo Melawan Corona di Spanyol: Jangan Bandel Keluar Rumah
Lingkungan menjadi faktor penting untuk membantu kesembuhan Esti Diroatmodjo, 46 tahun.
-
Curahan Hati Pemilik Warteg: Ikhlas dan Sabar Menunggu Pandemi ini Selesai
Ali Tobiin adalah pemilik Warteg Dewi 46 yang beralamat di Jalan Karet Pasar Baru Timur 5 RT 10/09, Karet Tengsin Tanah Abang Jakarta Pusat.
-
Kisah WNI di Spanyol Sembuh dari Corona: Ambil Piring dan Gelas Tanpa Menyentuh Nampan
Dikaruniai tiga orang anak berdarah Indonesia-Spanyol. Esti dinyatakan positif tiga hari setelah anaknya
-
WNI di Rusia Belum Bisa Pulang ke Tanah Air
Yakni dengan membuat Whatsapp Group (WAG) dengan para Ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (Permira).
-
Wisatawan Indonesia Terdampar di Selandia Baru
Tantowi Yahya menyampaikan imbauan untuk Warga Negara Indonesia (WNI), menunda dulu kunjungannya ke Selandia Baru
-
Melihat Aktivitas di Pasar Kramatjati: Karena Masyarakat juga Butuh
Pasar menjadi lokasi di mana masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pokok atau bahan pangan untuk keperluan sehari-hari.
-
Cerita Dubes Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi: WNI Sempat Diteriaki 'Corona'
"Paket sembako tersebut terdiri dari 5 kg beras, 3 kaleng tuna, mie instan, minyak goreng dan gula," ucap Helmy.
-
Cerita Charles, Pembuat Peti Jenazah: Peti untuk Korban Covid-19 Pakai Kayu Sengon
Charles adalah pemilik toko peti mati yang berlokasi di Cipayung, Jakarta Timur. Ia kini menjadi relawan pembuat peti mati
-
Melihat Kehidupan WNI di Spanyol Saat Pandemi Corona
Hermono kepada mereka selalu mengimbau untuk mematuhi ketentuan pemerintah setempat dalam situasi lockdown.
-
Cerita Afit, Pembuat Peti Jenazah yang Kebanjiran Pesanan
Order yang diterima Abid Berkah Funeral Services, kata Afit, meningkat seiring masa pandemi corona. Kesibukan itu
-
Anang Hermansyah: Seniman juga 'Dirumahkan'
Indonesia. Ia mengamini, para seniman juga terkena dampak signifikan atas oleh virus yang mendunia ini
-
Once Mekel: Batal Konser, Rajin Live Streaming
Tentu, membutuhkan kerumunan massa, untuk menampilkan karya-karya atau lagu ciamik yang telah diciptakan.
-
Pintar- pintar Bagi Waktu, Awasi Anak Sambil Bekerja di Rumah
Citra mengatakan selama sekolah melalui dunia maya, yang berbeda adalah stok makanan yang harus disediakan.
-
Cerita Shihab, Setia Menemani Mahasiswanya Belajar di Rumah: Buka Kelas 24 Jam
Kelas online yang dimaksud bisa menggunakan platform e-campus President University atau platform online lainnya
-
Belajar di Rumah, Maksimalkan Kreatifitas di Dunia Maya
Memanfaatkan internet sehingga saling terhubung melalui layar. Entah itu layar ponsel genggam maupun layar komputer.
-
Said Siaga Siang dan Malam Menguburkan Jenazah Korban Covid-19
Penggali kubur di TPU Jakarta Timur ini sibuk memakamkan korban-korban virus Corona.
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved