Sabtu, 4 Oktober 2025

Apple: Pasokan iPhone dari Pabrik China Terkendala Wabah Covid-19

Apple telah menjadi korban kebijakan ketat nol-Covid-19 di China, yang telah mendorong banyak perusahaan global menutup toko mereka di China.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
HARDWARE ZONE
Aktivitas perakitan smartphone Apple di pabrik Foxconn. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

 
TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI - Apple Inc memperkirakan pengiriman model iPhone 14 akan mengalami penurunan menyusul pengurangan produksi di pabrik China akibat penyebaran virus Covid-19.

Permintaan yang kuat untuk model iPhone baru telah membantu raksasa teknologi ini menjadi titik terang di sektor teknologi yang telah terpukul oleh penurunan pendapatan iklan digital karena melonjaknya inflasi dan suku bunga.

Namun Apple telah menjadi korban kebijakan ketat nol-Covid-19 di China, yang telah mendorong banyak perusahaan global termasuk Estee Lauder Companies Inc dan Canada Goose Holdings Inc, menutup toko mereka di China dan memotong perkiraan setahun penuh.

"Fasilitas saat ini beroperasi dengan kapasitas yang berkurang secara signifikan. Kami terus melihat permintaan yang kuat untuk model iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max. Namun, kami sekarang memperkirakan pengiriman iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max lebih rendah dari yang kami perkirakan sebelumnya," kata Apple dalam sebuah pernyataan, yang dikutip dari Reuters.

Sayangnya perusahaan yang berbasis di Cupertino, California ini tidak memberikan rincian berapa banyak produksi yang terpengaruh.

Bulan lalu, produksi iPhone Apple di salah satu pabrik terbesar di dunia diperkirakan pada bulan ini dapat merosot sebanyak 30 persen karena pengetatan pembatasan Covid-19 di China.

Baca juga: Pengiriman iPhone 14 Diperkirakan Merosot, Imbas Pembatasan Covid-19 di China

Pabrik utamanya di Zhengzhou di China tengah, yang mempekerjakan sekitar 200.000 orang, telah diguncang oleh ketidakpuasan atas langkah-langkah ketat untuk mengekang penyebaran Covid-19, dengan banyak pekerja meninggalkan pabrik.

Firma riset pasar TrendForce pekan lalu telah memangkas perkiraan pengiriman iPhone untuk kuartal keempat tahun ini sebanyak 2-3 juta unit, dari 80 juta unit karena masalah di pabrik Zhengzhou.

Apple, yang meluncurkan penjualan iPhone barunya pada September, mengatakan pelanggan akan mengalami waktu tunggu yang lebih lama untuk menerima produk baru mereka.

Baca juga: Cegah Pekerja Kabur, Xi Jinping Kunci 600.000 Karyawan Pabrik iPhone di China

Perusahaan dengan kapitalisasi pasar senilai 2,2 triliun dolar AS, diperkirakan pertumbuhan pendapatannya akan turun di bawah 8 persen pada kuartal akhir tahun ini.

"Apa pun yang mempengaruhi produksi Apple jelas mempengaruhi harga saham mereka," kata kepala strategi global di LPL Financial di Charlotte, Quincy Krosby.

China pada hari Minggu (6/11/2022) melaporkan jumlah kasus tertinggi infeksi Covid-19 dalam enam bulan terakhir, sehari setelah pejabat kesehatan mengatakan mereka bertahan dengan pembatasan virus Corona yang ketat, sehingga kemungkinan akan mengecewakan harapan investor baru-baru ini untuk pelonggaran pembatasan.

Baca juga: Apple Pangkas Target Produksi iPhone 30 Persen, Imbas Pembatasan Covid-19 di China

Foxconn Taiwan, operator pabrik Zhengzhou, mengatakan pada hari ini Senin (7/11/2022), pihaknya akan melanjutkan produksi penuh di pabrik sesegera mungkin.

Penerapan langkah-langkah baru di pabrik untuk meredam penyebaran Covid-19, termasuk kebijakan yang dapat membatasi perjalanan karyawan dari asrama tempat tinggal mereka ke area pabrik.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved