Senin, 29 September 2025

Ditjen Dukcapil Bantah Data Registrasi SIM Card yang Bocor Berasal dari Lembaganya

Dirjen Dukcapil membantah data registrasi SIM card pengguna telepon seluler yang bocor berasal dari lembaganya.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Choirul Arifin
dok.
Hacker dengan inisial Bjorka menjual data pendaftaran SIM card telepon seluler Indonesia. Jumlah data pendaftar SIM Card yang bocor dan dijual di sebuah forum di internet mencapai 1,8 miliar data. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Zudan Arif Fakrulloh membantah data registrasi SIM card pengguna telepon seluler yang bocor berasal dari lembaganya.

Data registrasi pengguna SIM prabayar yang bocor tersebut beredar di internet dan diperjual-belikan di forum breached.to lewat seorang pengguna berinisial Bjorka. 

Disebutkan, data berukuran 87 GB tersebut berisi 1,3 miliar pendaftar.

Zudan menjelaskan, berdasarkan pencermatan struktur datanya, data yang dimiliki oleh Ditjen Dukcapil Kemendagri berbeda dengan yang terdapat pada website breached.to. 

"Dari pengamatan pada sistem milik Ditjen Dukcapil, tidak ditemukan adanya Log akses, Traffic, dan akses anomali yang mencurigakan," kata Dirjen Zudan dalam keterangannya kepada wartawan.

Baca juga: Heboh 1,3 Miliar Data Pendaftar SIM Card Telepon Seluler Indonesia Bocor dan Dijual di Internet

Dia mengklaim data yang bocor tersebut bukan berasal dari Ditjen Dukcapil Kemendagri. Namun pihaknya akan menelusuri lebih lanjut kabar dugaan kebocoran data yang beredar.

"Ditjen Dukcapil Kemendagri akan menelusuri lebih lanjut terkait dengan berita adanya dugaan kebocoran data registrasi pengguna SIM prabayar," kata Dirjen Zudan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan