Senin, 29 September 2025

Klaim tak Punya Data Bocor, Kominfo akan Audit 1,3 Miliar Data SIM Card yang Bocor di Internet

Menkominfo Johnny Gerard Plate mengklaim data yang dikabarkan bocor itu tidak berasal dari kementeriannya.

Penulis: Dodi Esvandi
Editor: Choirul Arifin
Rizki Sandi Saputra
Menkominfo Johnny G Plate mengklaim data SIM card yang dikabarkan bocor dan diperjual-belikan di forum di internet tidak berasal dari kementeriannya. 

Tak tanggung-tanggung, jumlah data SIM card yang bocor itu mencapai 1,3 miliar data.

Data itu meliputi NIK, nomor telepon, nama penyedia (provider), dan tanggal pendaftaran. Pemilik akun twitter Muh. Rifqi Priyo S (@SRifqi) yang pertama mencuitkan kasus kebocoran data ini.  

Cuitannya itu diunggah pada Kamis (1/9/2022) pagi.

"1,3 miliar data pendaftaran kartu SIM telepon Indonesia bocor! Data pendaftaran meliputi NIK, nomor telepon, nama penyedia (provider), dan tanggal pendaftaran," tulis Rifqi.

Dalam cuitan yang disertai tangkapan layar yang diunggah Rifqi itu tampak hacker dengan nama Bjorka yang menjual data itu menyatakan bahwa data tersebut didapatkannya dari Kominfo RI.

Data registrasi kartu SIM itu dijual seharga Rp742 juta.

Untuk meyakinkan calon pembeli bahwa data yang dijualnya itu asli, sang penjual juga membagikan sampel gratis sebanyak 2 juta data.

Di sisi lain Kominfo mengaku tidak memiliki aplikasi untuk menampung data registrasi prabayar dan pascabayar.

"Berdasarkan pengamatan atas penggalan data yang disebarkan oleh akun Bjorka, dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak berasal dari Kementerian Kominfo," kata Humas Kominfo

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan