Senin, 29 September 2025

Warga Desa 3T Kini Bisa Akses Internet 4G, Caranya Tinggal Ajukan Usul kepada Bakti Kominfo

Penduduk desa-desa wilayah terdepan, tertinggal dan terpencil (3T) kini berkesempatan mendapat akses telekomunikasi seluler dan internet 4G

Penulis: Domu D. Ambarita
Editor: Sanusi
domu d ambarita/Tribunnews.com
Menkominfo Johnny G Plate (kiri) dan Dirut BAKTI Kemenkominfo Anang Latif menjelaskan tentang pembangunan infrastruktur telepon seluler 4G di wilayah terdepan, terpencil dan tertinggal, dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi di Labuan Bajo, Minggu (14/8/2022) 

Dan kelima, apabila dianggap memenuhi kriteria, tim BAKTI akan menyetujui usulan, dan mulai pengadaan belanja jasa akses internet.

Membangun satu menara BTS berikut pendukung sampai dapat beroperasi, menurut Anang, membutuhkan alokasi biaya berksiar Rp 1,5 miliar sampai Rp 3,5 miliar.

Oleh karena mengeluarkan biaya besar, Anang meminta penduduk Pulau Rinca turut menjaga keberadaan menara BTS.

“Kita jaga, agar jangan ada yang mencuri. Satu baut atau satu besi saja dicuri, maka tower ini akan miring, sehingga tidak dapat berfungsi. Padahal besi yang dicuri tidak mudah juga menjualnya, atau tidak bisa juga digunakan, jadi jangan dicuri,”kata Anang.

Menurut Anang, pembangunan infrastruktur di Pulau Rinca, untuk membuka akses telekomunikasi kepada warga dan wisawatan yang datang menikmati keindahan alam Labuan Bajo.

“Labuan Bajo, sangat menarik untuk wisatawan, tidak kalah dari Raja Ampat, di Papua,”kata Anang saat berada di lokasi BTS.

Pulau Rinca menjadi alternatif destinasi wisata untuk melihat dari dekat Komodo. Sebab, pemerintah sempat menaikkan tarif berkunjung ke Pulau Komodo, menjadi sebesar Rp 3,75 juta. Penaikan tarif ditunda hingga 1 Januari 2023.

Menurut Anang, Wilayau pulau-pulau seperti Labuan Bajo, sinyal telepon seperti lampu spotlite. Kadang remang-remang, kadang cahaya kuat. Kalau berada di belakang bukit, sinyal menjadi lemah.

“Di daerah yang banyak pulau, seperti Labuan Bajo, untuk membangun infrastruktur tower BTS, misalnya, pasti mahal. Belum lagi membangun butuh lahan. Lahan menjadi isu tersendiri. Belum lagi untuk pengadaan generator listrik,”ujar Anang.

Target Bangun 12.548 BTS

Menteri Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, mengatakan tidak mudah membangun infrastruktur telekomunikasi di pedalaman.

Walau begitu, pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) akan terus menyediakan infrastruktur telekomunikasi hingga menjangkau wilayah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T).

Johnny membandingkan ketersediaan infrastruktur telekomunikasi di Pulau Jawa yang banyak penduduk, dan sarana penunjang relative tersedia, dengan Papua yang populasi kecil juga medannya sulit terjangkau.

Operator seluler menganggap Pulau Jawa komersial, karena konsumen membutuhkan banyak akses telepon seluler dan data internet. Ini bisnis menguntungkan. Dengan demikian, operator seluler bersedia membangun dan menyediakan sendiri infrastruktur telekomunikasi.

Tetapi di Pulau Papua, penduduknya sedikit. Jarak satu dengan lainnya berjauhan. Permintaan konsumen akan telekomunikasi sedikit, sedangkan biaya pembangunan mahal.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan