Senin, 6 Oktober 2025

Teknologi VR Diklaim Mampu Tingkatkan Efektivitas Pembelajaran Hingga 75 persen

Prime Expo 2022 membahas pemanfaatan metaverse dan teknologi imersif di sektor industri dengan fokus utama di bidang perbankan dan perhotelan.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Forbes
Ilustrasi metaverse 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembelajaran metode e-learning sebagai pengganti kegiatan tatap muka meski kuat secara teoritis, namun memiliki kekurangan seperti minim practical skills.

Karenanya, diperlukan perubahaan metode pembelajaran pasif baik luring maupun daring yang kebanyakan masih dilakukan dengan tingkat efektivitas rendah.

CEO Primeskills William Irawan mengatakan, tingkat efektivitasnya metode e-learning rendah, seperti mendengarkan pengajar yang memiliki efektivitas lima persen, membaca materi sebesar sepuluh persen, dan audio visual sebesar 20 persen.

"Namun dengan menggunakan teknologi dasar metaverse yakni teknologi VR mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran tersebut hingga 75 persen,” ujarnya di pembukaan Prime Expo 2022: Metaverse & Utilities.

Prime Expo 2022 membahas pemanfaatan metaverse dan teknologi imersif di sektor industri dengan fokus utama di bidang perbankan dan perhotelan.

Baca juga: Pamor Metaverse di Inggris Melonjak, Klaim Asuransi Pun Turut Meningkat

Kegiata virtual ini dihadiri 150 peserta dari berbagai industri. Mereka diajak merasakan pengalaman dengan berkeliling virtual hall Primeskills bernama Prime Expo Hall sebagai venue utama.

William menjabarkan tentang teknologi imersif Primeskills seperti Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Artificial Intelligence (AI), dan Gamification untuk membantu meningkatkan performa proses pembelajaran dan pendidikan.

Baca juga: Sering Dimanfaatkan untuk Aktivitas Ilegal, China Ancam Blokir Metaverse

Dia menjelaskan, dengan membentuk ekosistem teknologi VR, pihaknya menyediakan kurikulum dan development, termasuk penyediaan hardware headset dengan menggandeng perusahaan Pico Interactive dengan layanan purna jual.

Baca juga: Milenial Bisa Cetak Cuan Hanya dengan Menjelajah Dunia Metaverse, Begini Caranya

Teknologi imersif yang dikembangkan perusahaannya mendukung pengalaman belajar yang lebih mendalam, memotivasi karyawan meningkatkan skill dan pelatihan.

Founder UMG Idealab Kiwi Aliwarga mengatakan, meski banyak negara lain yang telah lebih unggul di bidang metaverse, Indonesia berpeluang besar mengejar ketertinggalannya.

Apalagi bisa dilihat banyak perusahaan besar berskala global sudah memasuki dunia metaverse dengan kualitas yang baik.

"Kebanyakan perusahaan besar telah memiliki engineering yang mumpuni sejak lama, baik desain pabrik, desain fasilitas, termasuk infrastruktur fasilitas," kata Kiwi Aliwarga.

Dia optimis Indonesia akan mampu mengejar dan sejajar di skala global karena kebanyakan orang Indonesia itu kreatif, terutama untuk menciptakan software di bidang metaverse.

Head of Learning & Talent Development PT Bank CIMB Niaga Muhammad Shodiq mengatakan, pihaknya telah mengadaptasi metode pembelajaran cara baru dengan teknologi VR training dan merasakan manfaat dan efektivitas penggunaan teknologi ini, terutama di masa pandemi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved