Jumat, 3 Oktober 2025

Taiwan Pacu Proyek Smart City, Integrasikan IoT dan Big Data ke Industri dan Sipil

Sejak 2018, proyek Smart City Taiwan telah mengintegrasikan teknologi IoT, big data dan AI ke dalam aktivitas lokal, industri dan sipil.

Editor: Choirul Arifin
dok.
Sejak 2018, proyek Smart City Taiwan telah mengintegrasikan teknologi IoT, big data dan AI ke dalam aktivitas lokal, industri dan sipil. 

TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI - Biro Pengembangan Industri (IDB) Kementerian Urusan Ekonomi Taiwan mengumumkan perkembangan pembangunan yang pesat terkait proyek Smart City Taiwan.

Tim penasihat dan riset Smart City Strategies yang didirikan International Data Corporation (IDC), mengungkapkan risetnya terkait tata cara kota dan pemerintah daerah mengimplementasikan teknologi untuk meningkatkan operasi kota dan melayani warga dengan lebih baik.

Sejak 2018, proyek Smart City Taiwan telah mengintegrasikan berbagai teknologi seperti Internet of Things (IoT), big data, dan kecerdasan buatan (AI) ke dalam aktivitas lokal, industri, dan sipil.

Langkah ini menjadi bagian dari visi IDB terkait manusia, perusahaan, dan pemerintah untuk terus mengaplikasikan teknologi buatan sendiri di keseharian.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemerataan perawatan kesehatan, aksesibilitas perawatan kesehatan, dan integrasi data perawatan kesehatan berada di antara tantangan kesehatan global yang paling darurat.

Baca juga: Jakarta Future City Forum 2021 Dorong Pembentukan Ekonomi Inklusif dan Digital

Harapan hidup antara negara kaya dan negara berkembang menunjukkan angka perbedaan yang mengejutkan -hingga 18 tahun, yang diperparah dengan kesenjangan pendapatan di pedesaan dan perkotaan.

Sekitar sepertiga dari populasi global tidak memiliki akses ke kebutuhan perawatan kesehatan seperti diagnostik, obat-obatan, dan vaksin, yang khususnya disebabkan oleh kesenjangan sumber daya pedesaan dan perkotaan.

Baca juga: Teknologi Machine Learning Amankan Transaksi Pembayaran Online di Platform PLDT dan Smart

Di tempat-tempat di mana layanan kesehatan tersedia, catatan medis masih dicatat secara manual yang menghadirkan resiko kesalahan manusia dan kekacauan data.

Selain itu, mereka juga tidak berkontribusi terhadap sistem pencatatan elektronik nasional.

Padahal, sistem seperti ini sangat penting untuk meminimalkan kesenjangan dalam riwayat medis pasien sehingga memungkinkan perawatan yang lancar dan hemat biaya.

Baca juga: Smart City, Lintasarta Implementasikan Command Center di Kota Bima

Proyek Taiwan Smart City menggunakan dua solusi untuk mengatasi tantangan kesehatan global dalam menyelesaikan permasalahan ini.

Salah satunya lewat pengenalan Mobile Personal Health Records Life, atau mPHR Life, yakni sebuah platform komunikasi untuk pasien dan tenaga medis yang mudah diakses melalui smartphone dan pemasangan ATM H2U Health di toko 7-Eleven terpilih di seluruh pulau.

Melalui sistem mPHR, data kesehatan dapat dikumpulkan dan diunggah melalui Cloud pada saat pasien mengunjungi kios mPHR yang tersebar luas, yang digunakan untuk melakukan berbagai pemeriksaan medis seperti tekanan darah, suhu tubuh, oksigen darah, tinggi dan berat badan, dan banyak lagi.

Layar yang terpasang di kios memungkinkan pasien untuk melakukan telekonsultasi dengan dokter secara real-time.

Dengan meningkatnya pemantauan kesehatan ini, pasien pun terdorong untuk lebih bertanggung jawab atas kesehatan mereka, yang tentunya menjadi sebuah langkah penting dalam mengelola penyakit kronis.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved