Novel Baswedan Bikin Kanal di YouTube, Kontennya Seputar Edukasi Antikorupsi
Mantan penyidik KPK Novel Baswedan membuat kanal di YouTube dengan konten edukasi ke masyarakat tentang pemberantasan korupsi.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan membuat kanal di YouTube dengan konten edukasi ke masyarakat tentang pemberantasan korupsi.
Salah satu penyidik senior itu adalah bagian dari 57 pegawai KPK yang diberhentikan karena dinyatakan tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai salah satu syarat proses pengalihan pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Melalui salurannya, Novel ingin mengedukasi tentang persoalan antikorupsi dan penegakan hukum berbasis kejujuran dan integritas.
"Saya ingin buat saluran khusus yang fokus pada informasi, edukasi dan diskusi tentang masalah antikorupsi, dan penegakan hukum dengan basis kejujuran dan integritas," kata Novel kepada Tribunnews.com, Jumat (15/10/2021).
Saluran bernama 'Novel Baswedan' yang tergabung di YouTube pada 5 Oktober 2021 itu terpantau sudah mempunyai sekira 3 ribuan subscribers.
Baca juga: Per Hari Ini Ada 1.000 Lebih YouTuber Indonesia yang Punya Channel dengan Subscriber di Atas 1 Juta
Saat diakses Tribunnews.com pukul 08.47 WIB, Jumat (15/10/2021), video pertama berjudul 'CHANNEL RESMI NOVEL BASWEDAN' telah ditonton 6.800 kali.
Mendapat 2000 likes, 8 unlikes, serta 231 komentar. Video pertama Novel berdurasi 5.15 menit.
Baca juga: 100 Juta Orang Dewasa Indonesia Nonton Video di YouTube Setiap Bulannya, Apa Paling Disukai?
"Hal penting yang ingin saya sampaikan adalah kalian boleh membutakan mata saya tapi perjuangan memberantas korupsi harus tetap berjalan karena hukum tidak pernah buta," ucap Novel dalam pembuka videonya.
Novel bercerita latar belakang membuat channel YouTube tersebut.
Baca juga: Bedah Fitur Baru di Sistem Antarmuka Realme UI 3.0 Berbasis Android 12, Ketahui Jadwal Update-nya
Ia ingin ada suatu kanal yang lebih masif yang membahas mengenai penegakan hukum dan antikorupsi.
Sebab, menurut Novel, terkadang isu-isu macam ini tidak mendapatkan ruang yang cukup baik di media sosial maupun mainstream.
"Saya ingin ada suatu upaya yang lebih luas lebih masif terkait dengan dukungan perhatian terkait antikorupsi," ujarnya.
Kesempatan ini digunakan untuk bicarakan antikorupsi, investigasi, integritas, dan banyak hal lain lagi yang didiskusikan dalam channel ini," tutur dia.
Novel mengatakan, saat ini baru ada waktu di mana dia bisa fokus di media sosial. Sebab, sebelumnya ia disibukkan sebagai penyidik KPK yang banyak menangani kasus.