Jumat, 3 Oktober 2025

Huawei Disebut Keluarkan Permintaan Pasokan Chip ke Samsung Demi Bertahan dari Tekanan AS

Huawei telah mengeluarkan permintaan yang relevan kepada pejabat senior di dua unit China yang membuat chip untuk Korsel

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
VOA NEWS
Huawei 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Huawei dikabarkan telah meminta perusahaan Korea Selatan (Korsel), Samsung Electronics dan SK Hynix untuk men-supply chip memori dalam upaya menghadapi 'tekanan' Amerika Serikat (AS) yang meningkat terhadap raksasa teknologi China itu.

Seperti yang dilaporkan Bloomberg pada Senin lalu, mengutip dari kantor berita Korsel, The Korea Economic Daily.

Huawei disebut mengeluarkan permintaan yang relevan kepada pejabat senior di dua unit China yang membuat chip untuk Korsel.

Namun Perwakilan dari Samsung Electronics dan SK Hynix telah membantah laporan tersebut.

Baca: Huawei Berjuang Bertahan Hidup Setelah Trump Batasi Akses Pasokan Chip dari Vendor Global

Perlu diketahui, raksasa teknologi China itu selama ini telah menjadi salah satu dari lima klien terbesar bagi perusahaan-perusahaan Korsel ini.

Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (27/5/2020), Huawei memang tengah bersiap menghadapi kemungkinan diterapkannya tindakan keras pemerintahan Presiden AS Donald Trump terhadap perusahaannya.

Antisipasi ini satu diantaranya dengan membangun inventaris chip memori secara instan dalam serangkaian persiapan skenario yang kian memburuk.

Sebelumnya, salah satu petinggi Huawei Guo Ping, menyampaikan pada minggu lalu bahwa bisnis perusahaan teknologi China ini akan terkena dampak dari penerapan langkah AS untuk memblokir pengiriman semikonduktor ke perusahaan itu.

"Meskipun demikian, tantangan selama setahun terakhir telah membantu kami mengembangkan upaya proteksi dan kami yakin akan segera menemukan solusi," kata Guo.

Baca: Live Streaming Mola TV Hoffenheim vs FC Koln di Bundesliga, Pukul 01.30 WIB, Tonton Lewat HP

Ia menambahkan bahwa Huawei memerlukan waktu untuk memahami dampak dari kebijakan terbaru AS ini.

Pernyataan tersebut ia sampaikan setelah Kementerian Perdagangan China berjanji untuk melindungi 'hak dan kepentingan sah perusahaan China'.

Kendati pemerintah China telah menyatakan perlindungan terhadap perusahaan asal negara itu, namun otoritas China tetap bungkam terkait kemungkinan melakukan pembalasan atas langkah yang diambil AS.

Surat kabar China yang dikelola pemerintah, Global Times memyebut pada pekan lalu bahwa China sedang mempertimbangkan untuk mengambil langkah antisipatif terhadap sikap AS.

Langkah China ini diduga akan mencakup tindakan keras terhadap sejumlah perusahaan besar Amerika, seperti Qualcomm, Cisco, dan Apple serta produsen pesawat asal Amerika, Boeing.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved