Selasa, 30 September 2025

Datacomm dan Aliansi Mitra Kenalkan Solusi Digital Terintegrasi untuk Perkebunan

Smart Agriculture diharapkan dapat menjadi solusi lengkap dan terintegrasi antara infrastrukur IT, platform aplikasi sampai ke pengelolaan data

Editor: Choirul Arifin
HANDOUT
Datacomm Cloud Business bersama sejumlah mitra memperkenalkan solusi digital perkebunan terintegrasi 'Smart Agriculture' untuk pengusaha perkebunan kelapa sawit dan perkebunan tebu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan penyedia layanan cloud, Datacomm Cloud Business, bersama sejumlah mitra memperkenalkan solusi Digital Perkebunan Terintegrasi Smart Agriculture  untuk pengusaha perkebunan kelapa sawit dan perkebunan tebu.

Solusi Smart Agriculture merupakan hasil kolaborasi sejumlah aliansi partner yang melibatkan Datacomm Cloud Business, AMS Teknologi, Integrasia Utama, dan eKomoditi.

Dalam aliansi ini, Datacomm menyediakan pusat data yang telah memperoleh sertifikat Rated-3 dan DCOS-4 TIA-942 dan bersertifikat ISO 27001, ISO 9001, dan ISO 20000.

Smart Agriculture diharapkan dapat menjadi solusi lengkap dan terintegrasi antara infrastrukur IT, platform aplikasi sampai ke pengelolaan data dan pemeliharaan sistem.

Solusi ini selian memberikan solusi end to end  pengelolaan kebun dan aset, juga mengurangi biaya tidak perlu dengan fokus untuk menjadi SAAS (solution as a service).

Perusahaan yang menggunakan solusi ini nantinya tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar di depan.

Baca: Skuter Terbaru Vespa LX 125 i-get Didesain untuk Manjakan Cewek

Managing Director dari AMS Teknologi Taufik Darwis mengatakan, Smart Agriculture dapat membantu pengusaha perkebunan dalam menyongsong Industry 4.0 dan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Dia menyebutkan, tantangan yang dihadapi produsen kelapa sawit saat ini adalah kurangnya produktivitas perkebunan akibat tingginya biaya pemeliharaan kebun, keamanan, pembibitan dan pupuk, serta tenaga kerja yang kurang efisien.

Baca: Kadin Usul Tambahan Insentif untuk Percepat Pengembangan Mobil Listrik

Untuk memecahkan rendahnya produktivitas tersebut, aliansi ini menggabungkan beberapa modul untuk menjadi sebuah solusi lengkap bernama Smart Agriculture.

“Solusi dari anak bangsa untuk mempercepat adopsi daripada Industry 4.0 bagi industri perkebunan,” sebut Bayu Wedha, Managing Director PT Integrasia Utama.

“Kami memiliki tanggung jawab memodernisasi bisnis perkebunan kelapa sawit di Indonesia demi memastikan bahwa semua komoditi kelapa sawit milik Indonesia dapat bersaing dalam pasar global,” imbuh Chief Executive Officer PT eKomoditi Solutions Indonesia Ferron Haryanto.

Sutedjo Tjahjadi, Managing Director Datacomm Cloud Business menyatakan solusi yang ditawarkan ini membantu meningkatkan kemakmuran petani sawit dan tebu dengan membantu agar mereka bisa bekerja lebih efisien dan optimal melalui penggunaan teknologi yang tidak berat biaya dan lebih berkelanjutan.

Integrasi solusi ini antara lain mencakup aspek komunikasi machine to machine yang menjadi kendala di perkebunan yang tidak ter-cover oleh jaringan GSM melalui penyediaan solusi RPMA (random phase multiple access).

Komunikasi ini untuk dapat memberikan data real time dari sensor yang ada di lapangan ke dalam sistem seperti sensor ketinggian muka air, sensor curah hujan dan arah angin dan sensor lainnya.   

Solusi ini juga mencakup modul pemantauan aset bergerak dan stasioner bernama SIOPAS atau SIOPASPLUS. Aset dapat dipantau dan dimanfaatkan secara maksimal (optimalisasi aset)

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved