Selasa, 30 September 2025

Rusuh di Papua

Minta Dinormalkan, Warga Manokwari Mulai Banyak Keluhkan Susahnya Mengakses Internet

Sebelumnya Kapolda Papua Barat mengatakan, pihaknya masih mendukung langkah pemerintah membatasi internet di Papua.

Editor: Choirul Arifin
TRIBUN TIMUR/FAHRIZAL SYAM
Sejumlah warga memanfaatkan akses wi-fi yang tersedia di cafe-cafe Kota Manokwari. Warga mulai mengeluhkan pembatasan internet pasca kerusuhan di Papua Barat. 

Kurangnya internet juga dikeluhkan pemuda pecinta game online di Manokwari, salah satunya Richard (25).

Richard mengaku sudah beberapa hari tak bisa memainkan game online favoritnya.

"Mau bagaimana main, internet saja tidak ada. Kita maunya internet ada lagi," ungkap Richard.

Kata Richard, setiap hari Ia biasanya main bareng (mabar) dengan teman-temannya sesama pecinta game online, namun saat ini, rutinitas itu mulai dikurangi.

"Paling sesekali ke cafe sama teman," ujarnya.

Baca: Dian Sastro Cerita Blak-blakan tentang Autisme yang Dialami Anak Pertamanya

Sebelumnya Kapolda Papua Barat mengatakan, pihaknya masih mendukung langkah pemerintah membatasi internet di Papua.

"Pembatasan (internet) ini berdasarkan hasil asesmen, dan saya tak melakukan asesmen sendiri, bersama Cyber crime Polri. Kami meminta cyber mengontrol agar penyebaran berita provokasi, hoax, dan ujaran kebencian tidak mengganggu suasana dulu," kata Kapolda Papua Barat, Brigjen Herry Nahak.

Terkait penormalan, Herry mengaku belum tahu pasti kapan i ternet akan dinormalkan kembali.

Ia mengatakan akan ada assesment terlebih dulu sebelum melakukan normalisasi akses internet. Apalagi diakui Herry, Forkopimda Papua Barat mendukung pembatasan ini.

"Kalau misalnya kita minta dinormalkan, nanti setelah assesment kembali terhadap situasi. Saya sudah sampaikan ke forkopimda, mereka juga mengharapkan jangan dulu lah. Tujuannya agar situasi tetap kondusif," ujarnya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved