Sabtu, 4 Oktober 2025

Biar Grab Tak Monopoli, Filipina Undang Go-jek Masuk

Go-Jek juga disebutnya sebagai “aplikasi ride-hailing terpopuler di negara dengan populasi keempat terbesar di dunia (Indonesia)”.

Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pengemudi Gojek melintas di Jalan Bintaro Raya, Jakarta, Jumat (26/6/2015). Seiring berkembangnya jasa transportasi milik PT Gojek Indonesia, keselamatan pengemudi Gojek kini mendapat sorotan karena banyaknya ancaman dari jasa ojek konvensional. (TRIBUNNES/IRWAN RISMAWAN) 

“Makin sedikit pemain, artinya makin mulus jalan untuk melanjutkan dan memperdalam dominasi pasar oleh Go-Jek,” tulis Nadiem.

Berbeda dari Go-Jek yang sejauh ini hanya beroperasi di Indonesia, Grab dan Uber sudah lebih dulu membuka layanan ride hailing di sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara.

Dengan akuisisi oleh Grab, maka perusahaan yang berbasis di Singapura itu akan mengambil alih bisnis ride hailing Uber di delapan negara berbeda, yaitu Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Singapura sendiri.

Selain transportasi online, layanan antar makanan UberEats yang beroperasi di tiga negara Asia Tenggara pun akan digabungkan menjadi satu dengan layanan serupa milik Grab, yakni Grab Food. Lewat akuisisi ini, Uber akan mendapat saham Grab sebesar 27,5 persen.

Sementara, CEO Uber Dara Khosrowshahi akan bergabung dengan jajaran dewan direksi Grab.

Sebelum akusisi dengan Uber, Grab sudah memiliki 5 juta rekanan driver yang tersebar di 195 kota, sementara aplikasinya diunduh 90 juta kali. Nilai valuasi Grab saat ini sekitar 6 miliar dollar AS.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gojek Diundang Masuk Filipina Untuk Saingi Grab",  

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved