Mulai Tahun Depan, Siswa SD dan SMP Bakal Dilarang Bawa Ponsel ke Sekolah

TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Anak sekolah di Perancis akan dilarang menggunakan ponsel di dalam kelas.

Peraturan ini berlaku mulai tahun ajaran baru di Perancis, yakni Setember 2018.

Tidak semua siswa terkena dampak peraturan ini. Pelaranngan ponsel di sekolah hanya diberlakukan untuk siswa tingkat SD dan SMP yang berumur 6-15 tahun.

Mereka baru akan diperbolehkan membawa ponsel ke sekolah ketika berusia 15 tahun, atau ketika duduk di bangku SMA.

Sebenarnya, peraturan ini mengizinkan siswa membawa ponsel ke sekolah, tapi tidak diperbolehkan menggunakannya baik ketika jam pelajaran maupun istirahat. Ponsel baru boleh digunakan ketika jam sekolah usai.

Peraturan ini merupakan implementasi kebijakan Presiden Perancis, Emmanuel Macron dalam kampanyenya saat Pemilu. Alasan kesehatan menjadi pertimbangan kebijakan ini.

Menurut Menteri Pendidikan Perancis, Jean-Michel Blanquer anak-anak sebaiknya tidak terlalu sering atau selalu di depan layar ponsel sebelum usianya tujuh tahun.

Ia juga mengatakan bahwa pelarangan membawa ponsel sudah diterapkan di beberapa penyelenggara pendidikan.

Baca: Alami Banyak Pengalaman Aneh Tak Bikin Bianca Hello Kapok Main Film Horor

"Terkadang Anda butuh ponsel untuk alasan mengajar, untuk situasi penting, tapi penggunaannya harus dikontrol", jelas Banquer seperti yang KompasTekno rangkum dari The Guardian, Kamis (13/12/2017).

Kebijakan ini menuai banyak kritikan dari beberapa pihak. Termasuk persatuan kepala sekolah Perancis yang ragu jika peraturan ini bisa ditegakkan.

"Kabar ini meragukan, kami belum bisa memahami apa isu sebenarnya di dalam kebijakan ini", jelas wakil sekretaris jendral persatuan kepala sekolah Perancis, Philippe Vincent.

Penolakan juga datang dari federasi orang tua murid yang menganggap pelarangan ponsel akan menimbulkan masalah logistik ponsel di sekolah.

"Bagaimana sekolah nanti menyimpannya? Bagaimana cara mereka meyakinkan jika ponsel dikembalikan ke anak-anak saat pulang sekolah?" ujar ketua federasi orangtua murid di Perancis, Gérard Pommier.

Kritik juga disampaikan salah seorang murid di Perancis, Mathilde yang berusia 12 tahun. Ia juga mengatakan jika aturan ini tidak masuk akal.