Allegri Pantang Terlena di Puncak Klasemen, Juventus Jadi Target Milan Selanjutnya

TRIBUNNEWS.COM - Kebangkitan AC Milan di bawah arahan pelatih baru mereka, Massimiliano Allegri, terasa semakin nyata.

Kemenangan 2-1 atas Napoli di San Siro pada akhir pekan lalu menjadikan Rossoneri ke puncak klasemen Serie A bersama Napoli dan AS Roma.

AC Milan kini di puncak klasemen dengan raihan 12 poin dari lima laga yang dijalani berkat empat kemenangan dan satu kekalahan.

Kemenangan itu juga menegaskan perubahan besar yang terjadi sejak pelatih asal Livorno itu kembali ke Milanello.

Perubahan formasi ke 3-5-2 membuat AC Milan tampil lebih kokoh dan solid untuk menjaga pertahanan.

Sementara kombinasi pemain berpengalaman seperti Luka Modric dan Adrien Rabiot mampu menyeimbangkan skuad yang dihuni nama-nama muda seperti Pulisic, Gabbia, dan Maignan.

Nama pertama yang disebut itu masih tampil dengan intensitas luar biasa meski kini berusia 40 tahun.

Bahkan, Luka Modric sang peraih Ballon d'Or 2028 itu menjadi motor utama baik di fase menyerang maupun bertahan.

Allegri menyebut kemenangan atas Partenopei sebagai bukti soliditas baru Milan. Meski harus bermain dengan 10 pemain sejak pertengahan babak kedua, tetapi Rossoneri tetap mampu bertahan hingga akhir.

"Kami benar-benar bagus. Para pemain pengganti memberikan kontribusi besar. Itu ujian berat melawan tim Napoli yang sangat kuat," tambahnya.

Meski meraih hasil positif di pekan-pekan awal musim ini, Allegri pantang terlena dan menegaskan bahwa timnya tak boleh cepat berpuas diri. 

"Napoli adalah juara bertahan, kami harus bekerja selangkah demi selangkah untuk berkembang," ujar Allegri dikutip dari Football Italia.

Baca juga: Modric Ungkap Rahasia Konsistensi di Usia 40 Tahun, De Bruyne Pun Hormat

Meski kini berada di puncak klasemen Liga Italia, ia tak mau terlalu cepat berbicara target Scudetto. Ia lebih memilih fokus mengembalikan Milan ke jalur Liga Champions musim depan.

Menurutnya, Milan masih harus mengumpulkan banyak poin untuk sekadar mengamankan tiket Liga Champions.

"Tim ini punya pemain dengan kualitas teknis yang bagus. Kami masih punya Leao yang belum dalam kondisi terbaik."

"Dia bermain terlalu banyak di laga ini karena kebutuhan. Tapi kami punya alternatif yang baik. Yang penting, semua memiliki tujuan yang sama: bermain di Liga Champions musim depan," katanya.

Allegri bahkan sudah menghitung berapa poin yang dibutuhkan Milan demi impian mereka kembali ke Liga Champions Eropa.

"Untuk mencapai Liga Champions, kami masih membutuhkan 64 poin lagi, sehingga total menjadi 76 poin."

"Jadi kami harus melangkah perlahan, tenang, menikmati kemenangan tetapi tanpa terbawa suasana," jelasnya.

Ujian berikutnya akan datang dari Juventus di Turin pada giornata keenam akhir pekan ini. 

Laga ini tentu punya nuansa spesial bagi Allegri yang pernah menangani Bianconeri selama delapan tahun dengan dua periode berbeda.

"Apakah saya memikirkan itu? Tidak, tapi ini akan jadi pertandingan hebat, luar biasa."

"Saya pernah main di sini dan di sana. Ini akan jadi laga yang menyenangkan juga," kata Allegri menyinggung duel melawan Juve.

Baca juga: Hasil Klasemen Liga Italia - Efek Emil Audero Cedera, Juventus Batal Kudeta Capolista Napoli

Allegri memang meninggalkan jejak besar di Turin dengan warisan sejumlah gelar penting.

Pada periode pertamanya (2014–2019), ia mempersembahkan lima gelar Scudetto, empat Coppa Italia, serta dua kali membawa Juve ke final Liga Champions. 

Namun, di periode keduanya (2021–2024), prestasi jauh menurun hingga akhirnya ia dipecat usai kemenangan di final Coppa Italia.

Laga melawan Juventus akan menjadi tolok ukur berikutnya, apakah Rossoneri benar-benar siap mewujudkan ambisi kembali ke pentas Eropa.

(Tribunnews.com/Tio)