Napoli Sulitkan Man City dengan 10 Pemain, Strategi Bertahan Conte Diakui Guardiola

TRIBUNNEWS.COM - Pep Guardiola kagum dengan pengetahuan bertahan yang dimiliki Antonio Conte. Hal itu ia ungkapkan usai pertandingan Man City vs Napoli di Etihad Stadium, Jumat (19/9/2025) dini hari.

Awalnya, Napoli bermain dengan kepercayaan diri yang baik saat melawan tuan rumah Man City.

Dominasi permainan tim asuhan Pep Guardiola mampu diatasi oleh skuat Antonio Conte. Jual beli serangan juga terjadi antara kedua tim.

Tapi apesnya, momok merugikan Napoli datang pada menit ke-21.

Tiga menit sebelum itu, bek sekaligus kapten Napoli Giovanni Di Lorenzo melakukan tekel terhadap Erling Haaland tipis di dekat garis kotak 12 pass.

Ia melakukan tekel dengan tujuan merebut bola terobosan yang mengarah ke Haaland. Alih-alih mengenai bola, tekel Di Lorenzo malah mengenai kaki yang membuat Haaland terjatuh.

Wasit awalnya menilai itu tidak pelanggaran, namun setelah ditinjau lewat VAR, Giovanni Di Lorenzo mendapatkan kartu merah dari wasit.

Berkurangnya satu pemain membuat Antonio Conte merubah strategi. Ia harus mengorbankan Kevin De Bruyne dengan memainkan Mathias Olivera untuk menambah kekuatan di lini pertahanan.

Baca juga: Pep Guardiola Tabuh Genderang Perang ke Arsenal usai Tekuk Napoli

Hasilnya begitu baik hingga jeda babak pertama.

Tapi sayang, upaya Napoli untuk bertahan dengan sebaik mungkin agar tidak kebobolan dan pulang dengan poin gagal karena gol Erling Haaland (56') dan Jeremy Doku (65').

Meskipun begitu, Pep melayangkan pujian kepada Antonio Conte karena pertahanan timnya begitu baik pada pertandingan malam itu.

"Antonio Conte tahu banyak hal, dan saya tidak semampu dia dalam mengatur pertahanan sekuat itu dengan 10 pemain," puji Pep usai laga kepada Sky Sports Italia, dikutip dari Football Italia.

Anak asuh Conte dapat menjaga fokus dengan baik, mereka lebih pekan di area pertahanan, dan itu merupakan sesuatu yang luar biasa menurut Pep.

Tanggapan Conte

Conte menyadari, kartu merah yang diterima Di Lorenzo adalah petaka untuk timnya.

Itu menyakitkan karena merusak pertandingan.