Liga Italia
Luka Modric, Maestro Abadi: Gol Bersejarah di Usia 40 Tahun Jadi Penyelamat 3 Poin Milan
Luka Modric, maestro yang menolak dikalahkan waktu, menari indah di usia 40 tahun dengan golnya melawan Bologna yang membuat Milan menang.
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Drajat Sugiri
Sementara Paolo Di Canio, pundit Serie A yang pernah bermain untuk AC Milan pada 1994, juga turut memuji Modric.
Dengen visi dan kejeniusannya dalam bermain, menurutnya Modric layaknya sebuah monumen yang bergerak.
"Sontuoso. Sebuah monumen yang bergerak. Kaya, indah, elegan," kata dia, dikutip dari MilanNews.
Ungkapan ini merangkum apa yang ditampilkan Modric: lebih dari sekadar gol, ia menghadirkan seni dalam sepak bola.
Setelah pertandingan, Modric sendiri menanggapi dengan senyum dan sedikit gurauan saat disinggung soal usianya oleh reporter DAZN.
"Saya harap lain kali kalian tidak lagi mengingatkan saya soal usia… (tertawa). Yang terpenting adalah kemenangan tim. Kami berjuang bersama dan akan semakin baik dari waktu ke waktu," kata dia.
Jawaban sederhana itu menegaskan kerendahan hati yang selama ini melekat pada dirinya.
Seorang legenda yang tak lagi punya kewajiban membuktikan apa pun, tapi tetap berjuang sepenuh hati untuk klub barunya.
Kemenangan ini membawa Milan naik ke peringkat 5 klasemen sementara Serie A dengan enam poin, sekaligus memperpanjang tren positif usai sebelumnya menang 2-0 atas Lecce.
Bagi fans, kemenangan ini terasa lebih manis karena hadir melalui aksi maestro yang mereka anggap sebagai mentor di lapangan.
Luka Modric membuktikan bahwa usia hanyalah angka, bahwa kecerdasan, visi, dan teknik bisa melampaui batas fisik.
(Tribunnews.com/Tio)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.