Juventus vs Inter Milan, Memori Hujan Gol Musim Lalu, Sabtu 13 September

Juventus vs Inter Milan, Memori Hujan Gol Musim Lalu, Sabtu 13 September Pukul 23.00 WIB

TRIBUNNEWS.COM- Kenangan duel seru yang menghasilan delapan gol pada musim lalu muncul kembali sebelum pertemuan raksasa Serie A Juventus dan Inter Milan. 

Kedua tim saling berhadapan pada Liga Serie A Pekan Ke-3 di Stadion Allianz, Sabtu (13/9) Pukul 23.00 WIB.

Pertandingan ini dibayangi pertandingan pertama kedua tim pada musim lalu, ketika Kenan Yildiz mencetak dua gol di menit-menit akhir pertandingan yang berakhir imbang 4-4 ​​di kandang Inter Milan.

Hernanes, Mantan pemain yang pernah membela Juventus dan Inter selama kariernya, yakin akan banyak aksi di depan gawang. 
"Juventus vs Inter akan menjadi laga yang banyak gol. Nerazzurri masih menjadi tim dengan permainan sepak bola terbaik di Italia, tapi hati-hati, Bianconeri sinis dan kejam," katanya dikutip dari Calciomercato.

Setelah laga yang diwarnai dengan delapan gol pada Oktober lalu, dalam pertandingan selanjutnya, Francisco Conceicao menjadi satu-satunya pencetak gol pada pertandingan bulan Februari yang berakhir dengan skor 1-0, saat Bianconeri meneruskan rekor impresif mereka di kandang sendiri melawan Inter. 

Menjelang pertandingan ini, Juventus hanya kalah satu kali dari 11 pertemuan liga terakhir kedua tim di Turin.

Baca juga: Rekap Transfer Liga Italia: Jamie Vardy Gabung Cremonese, Rabiot ke Milan, Inter Tukar Pavard-Akanji

Juventus datang ke Derby d'Italia pertama musim ini dengan meraih poin maksimal, sedangkan Inter tersendat tepat sebelum jeda internasional. Juventus pada musim ini adalah satu dari empat tim yang mengoleksi enam poin dari dua pertandingan pertama mereka.

Inter Milan yang dilatih Cristian Chivu gagal tampil meyakinkan menjelang pertandingan melawan rival berat Juventus, saat Serie A kembali akhir pekan ini, sedangkan juara Napoli bertandang ke Fiorentina.

Menggantikan Simone Inzaghi akan menjadi pekerjaan yang sulit bagi siapa pun, terutama bagi pemula seperti Chivu yang rekam jejak kepelatihannya hanya berisi beberapa pertandingan saat menangani Parma sebelum Inter mengambil risiko mendatangkan legenda klub mereka sebagai pelatih.

Inzaghi memenangi gelar liga ke-20 bagi Inter -- mengamankannya dalam derby Milan, tak lain dan tak bukan -- dan juga menjadikan Inter kembali sebagai salah satu tim terbaik Eropa meskipun anggaran mereka jauh lebih kecil dibandingkan dengan raksasa kontinental lainnya.

Sementara itu Chivu, yang memenangkan treble Serie A, Liga Champions, dan Piala Italia sebagai pemain Inter di bawah Jose Mourinho pada tahun 2010, dipekerjakan setelah klub tersebut gagal merekrut Cesc Fabregas dari Como.