Brasil vs Cile, Momentum Carlo Ancelotti Merotasi Pemain Timnas Brasil

Brasil vs Cile, Momentum Carlo Ancelotti Rotasi Pemain, Sabtu 5 September Pukul 07.30 WIB

TRIBUNNEWS.COM- Brasil akan memainkan laga kandang terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan juru kunci Chile di Maracana, Jumat (5/9) pukul 07.30 WIB.

Perjalanan menuju putaran final berjalan penuh gejolak bagi Selecao, yang kini ditangani Carlo Ancelotti. Sementara itu, Cile hanya ingin segera melupakan kampanye kualifikasi yang penuh mimpi buruk.

Laga ini praktis sudah tak menentukan lagi. Brasil sudah memastikan tiket ke Piala Dunia sejak Juni lalu, sehingga bisa tampil lebih tenang di dua pertandingan terakhir.

Meski begitu, secara keseluruhan perjalanan mereka kurang meyakinkan. Brasil sempat berada di ambang keluar dari enam besar dan hingga kini masih tertinggal 10 poin dari Argentina. Bahkan, mereka duduk di bawah Ekuador yang sebelumnya terkena pengurangan tiga poin.

Sejak Ancelotti mengambil alih, Brasil bermain imbang 0-0 di Ekuador lalu menang tipis 1-0 atas Paraguay. Selecao hanya sekali kalah dari delapan laga terakhir, yakni saat melawan Argentina, yang sekaligus mengakhiri era Dorival Junior.

Kini lawan berikutnya adalah Cile, tim yang mereka kalahkan 2-1 di Santiago—hasil krusial yang membantu Brasil tetap di jalur otomatis. Bagi Cile, itu merupakan kekalahan kelima beruntun dari Brasil, menegaskan betapa buruknya kampanye mereka.

Baca juga: Neymar Picu Kontroversi Timnas Brasil, Terkait Alasan Tak Dipanggil Ancelotti

Kekalahan 0-2 dari Bolivia pada Juni lalu, meski lawan bermain dengan 10 orang selama 70 menit, memastikan kegagalan ketiga beruntun Cile lolos ke Piala Dunia. Usai hasil itu, Ricardo Gareca mundur dan digantikan Nicolas Cordova sebagai pelatih interim.

Harapan meraih poin di Maracana tipis, mengingat Cile hanya meraih satu poin dan mencetak satu gol dari delapan laga tandang. Bahkan sepanjang 2025 mereka belum mencetak gol di kompetisi resmi. Melawan Brasil jelas bukan lawan ideal untuk mengakhiri paceklik tersebut — di manamereka hanya menang delapan kali dari 76 pertemuan sebelumnya.

Ancelotti memanfaatkan momen ini untuk merotasi skuad, termasuk tidak memanggil Vinicius Junior, Rodrygo, Eder Militao, dan Endrick, sehingga Raphinha jadi satu-satunya wakil La Liga.

Marquinhos akan mencatat penampilan ke-100, namun sebagian besar lini belakang Brasil masih minim pengalaman dengan total hanya 29 caps. Di lini depan, absennya Matheus Cunha membuka peluang bagi Joao Pedro dan Richarlison untuk tampil sebagai starter.