Ligue 1
Perpisahan Donnarumma Jadi Momen Haru di Parc des Princes
Gigio Donnarumma meninggalkan Paris dengan kepala tegak, diiringi tepuk tangan ribuan pendukung di Parc des Princes.
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Paris Saint-Germain (PSG) menang tipis pada pekan kedua Ligue 1 2025/2026 dengan skor tipis 1-0 atas Angers, Sabtu (23/8) dinihari WIB.
Namun, sorotan utama bukanlah dari jalannya laga, melainkan momen setelah peluit panjang berbunyi mengenai perpisahan Gianluigi Donnarumma.
Kiper yang musim lalu membantu PSG juara Liga Champions itu menutup lembaran empat musim penuh warna bersama klub dengan cara yang emosional.
Tak ada jersey, tak ada sarung tangan. Donnarumma hadir hanya dengan jeans dan hoodie hitam, berdiri di tengah lapangan yang selama ini menjadi rumahnya
Donnarumma tak dimainkan sama sekali melawan Angers. Posisinya sudah digantikan oleh Lucas Chevalier di bawah mistar.
Dalam berbagai potongan video yang beredar, setelah laga selesai tampak rekan-rekannya, Hakimi, Marquinhos, Fabian Ruiz, sempat menemaninya berjalan mengelilingi lapangan.
Namun, sebuah dorongan kecil dari Hakimi dan Ruiz membuatnya berdiri sendirian di kotak penalti, tepat di depan tribun Auteuil, tempat para ultras PSG berada.
Saat itulah momen haru tercipta. Chant dukungan menggema, memanggil namanya berulang kali.
Baca juga: Wayne Rooney Minta Manchester United Datangkan Donnarumma, Enggak Happy dengan Onana Cs
Donnarumma bertepuk tangan, melambaikan tangan dengan mata berkaca-kaca. Senyumnya tipis, seakan menahan perasaan.
Selama lebih dari 30 detik penjaga gawang asal Italia ini berdiri sendiri, menyerap setiap sorakan, tepukan dan kenangan yang mengalir kembali.
Tak lama, para pemain PSG kembali merangkulnya, membentuk lingkaran kecil yang penuh kehangatan.
Donnarumma lalu melangkah lebih dekat ke arah suporter, melewati papan iklan untuk bisa merasakan kebersamaan itu dari jarak paling dekat. Gestur sederhana, tapi penuh makna: salam perpisahan.
Bagi fans, Donnarumma bukan sekadar penjaga gawang. Ia adalah bagian penting dari treble musim lalu, termasuk momen bersejarah saat PSG akhirnya mengangkat trofi Liga Champions.
Dari sosok yang dulu datang dengan keraguan, ia menutup perjalanannya dengan penuh pujian dan pengakuan.
Pelatih PSG, Luis Enrique pun mengaku terharu melihat pemandangan yang terjadi di Parc des Princes.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.