Piala Kemerdekaan
Piala Kemerdekaan Kembali Digelar Setelah Hampir 2 Dekade Vakum, Jadi Ajang Pembinaan Atlet Muda
Setelah sempat ‘vakum’ selama hampir dua dekade terakhir, Piala Kemerdekaan akhirnya kembali digelar pada tahun 2025
Penulis:
Muhammad Zulfikar
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah sempat ‘vakum’ selama hampir dua dekade terakhir, Piala Kemerdekaan akhirnya kembali digelar pada tahun 2025. Diketahui kejuraan tersebut terakhir digelar pada 2008 lalu.
Piala Kemerdekaan adalah sebuah turnamen sepak bola internasional yang diselenggarakan oleh PSSI untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia setiap bulan Agustus.
Turnamen ini pertama kali digelar pada tahun 1985, dan telah menjadi ajang bergengsi yang menghadirkan tim-tim dari berbagai negara di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.
Sub Holding PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV (PalmCo) menjadi salah satu pendukung terselenggaranya Piala Kemerdekaan 2025. Perusahaan perkebunan pelat merah itu menjadi salah satu sponsor utama pertandingan sepakbola kelompok umur yang berlangsung di Sumatera Utara pada 12–18 Agustus 2025 kemarin.
“Terimakasih kepada PSSI yang telah mengajak kita untuk bersama-sama menghadirkan kembali turnamen yang dulu menjadi kebanggaan kita bersama di setiap momen hari kemerdekaan RI,” kata Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, dikutip Rabu (20/8/2025).
Piala kemerdekaan kali ini tidak hanya menjadi turnamen sepak bola yang diadakan oleh PSSI dalam memeriahkan hari ulang tahun Republik Indonesia, tapi juga sekaligus menjadi ajang prestisius untuk pembinaan atlet muda sepakbola nasional.
Atlet adalah seseorang yang secara aktif dan terlatih dalam bidang olahraga, baik secara profesional maupun amatir, dan biasanya berpartisipasi dalam kompetisi fisik untuk menunjukkan kemampuan, kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan.
Ada empat tim nasional kelompok umur, yakni Indonesia U-17, Tajikistan U-17, Mali U-17, dan Uzbekistan U-17 yang ikut berlomba.
Indonesia kemudian berhasil menjadi runner up setelah harus mengakui keunggulan Mali di final dengan skor 1-2 untuk U -17 Mali.
“Selamat untuk Timnas U-17! Kami yakin raihan ini tidak akan mengendurkan tapi menjadi motivasi kawan-kawan untuk menyabet juara kedepannya,” ujarnya.
Dukungan pihaknya untuk Piala Kemerdekaan menjadi kelanjutan dari konsistensi perusahaan dalam pembinaan atlet muda. Sejak awal berdiri, pihaknya aktif membentuk dan mengaktifkan Sekolah Sepak Bola (SSB) di berbagai unit kerjanya untuk menjaring bibit-bibit berbakat.
Bahkan, PTPN memiliki klub profesional PS PTPN III (Regional I) yang saat ini berkompetisi di Liga 3 Indonesia. Untuk usia dini, perusahaan membangun sekolah sepak bola di Regional III Riau yang menggandeng pelatih ternama Indra Syafri dalam mengasah talenta lokal.
Menteri BUMN sekaligus Ketua PSSI Erick Thohir sebelumnya turut memberikan respons positif keterlibatan BUMN dalam mendukung sektor olahraga.
Menurutnya, dana corporate social responsibility (CSR) tidak hanya diarahkan untuk sektor pendidikan, lingkungan, dan UMKM, tetapi juga untuk mendukung olahraga yang menjadi sarana pemersatu bangsa.
“Kita membentuk CSR fokus di pendidikan, lingkungan, dan UMKM. Tetapi saya juga mendorong para BUMN ini harus berkontribusi dengan sebuah event kemasyarakatan, yaitu olahraga,” ujar Erick.
Piala Kemerdekaan
Link Live Streaming Timnas U17 Indonesia vs Mali, Tonton Mathew Baker Cs Jam 20.30 di Sini |
---|
Live Score Hasil Timnas U17 Indonesia vs Mali: Rebutan Juara Piala Kemerdekaan, Mulai 20.30 WIB |
---|
Syarat Timnas U17 Indonesia Juara Piala Kemerdekaan 2025: Menang Harga Mati, Tak Bisa Ditawar |
---|
Timnas Indonesia U-17 Vs Mali, Nova Arianto: Laga Besok Seperti Final |
---|
Tiket Pertandingan Timnas Indonesia U-17 Vs Mali U-17 Ludes Terjual |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.