Liga Inggris
Alexander Isak, Calon Legenda yang Masa Depannya Ternodai di Pramusim Newcastle United
Drama Alexander Isak pada musim panas ini jelas membuat Newcastle United dan Eddie Howe galau merana.
Editor:
Dwi Setiawan
Artikel ini ditulis oleh George Caulkin dengan judul "Alexander Isak is the tainted club legend whose future looms large over Newcastle’s season" lalu diterjemahkan oleh Tribunnews.
TRIBUNNEWS.COM - Rasanya seperti musim panas, hampir.
Matahari bersahabat, rumput tampak bercahaya warna hijau yang tak biasadan St James Park penuh sesak.
Bukan dengan sorak-sorai penonton Liga Primer yang riuh dan mabuk.
Melainkan dengan anak-anak dan keluarga, menikmati kesempatan langka bersama para peraih trofi asuhan Eddie Howe, betapa nikmatnya untuk mengatakan itu?.
Rasanya penuh gairah dan nada optimis, dengan semangat Agustus yang penuh harapan, dan siapa peduli dengan hasil akhir pertandingan?
Rasanya normal, hampir.
Ini adalah salah satu penutupan musim yang paling aneh dalam sejarah Newcastle baru-baru ini.
Dan satu hal yang membenarkan pengamatan tajam Steve Harper, pemain terlama di klub tersebut dan sekarang manajer akademinya, bahwa Newcastle adalah klub yang “bipolar”, di mana hitam dan putih seringkali tidak jelas.
Mari kita mundur selangkah pada bulan Maret, Newcastle mengalahkan Liverpool untuk memenangkan Piala Carabao.
Trofi domestik pertama mereka dalam 70 tahun, dan kemudian, dua bulan kemudian, lolos ke Liga Champions.

Sejak itu, mereka telah merekrut beberapa pemain yang cerdik, seperti Anthony Elanga dan Aaron Ramsdale, dan masih punya uang untuk dibelanjakan.
Mereka memiliki pemain-pemain hebat dan staf pelatih yang hebat.
Menurut standar mereka, menurut kebanyakan standar, ini adalah era pencapaian yang luar biasa.
Melangkah maju dan menabrak tembok bata, seperti itulah jendela transfer kali ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.