PSSI Buka Peluang Naturalisasi 8 Bintang Kelas Dunia, Target Lolos Piala Dunia 2026

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ambisi besar PSSI untuk membawa Timnas Indonesia ke panggung tertinggi sepak bola dunia, Piala Dunia 2026, mulai terlihat semakin nyata.

Tidak hanya menyiapkan program jangka panjang dan intensif di dalam negeri, PSSI kini juga serius menggarap program naturalisasi pemain-pemain keturunan Indonesia yang berkarier di Eropa.

Tak tanggung-tanggung, delapan nama calon pemain naturalisasi kelas dunia kini tengah dalam proses pemantauan dan pemberkasan.

Langkah strategis ini dinilai menjadi bagian penting dari transformasi skuad Garuda agar mampu bersaing di level tertinggi Asia, bahkan dunia.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, bersama Manajer Timnas Indonesia Sumardji, serta pelatih kepala Patrick Kluivert, bahu membahu memastikan proses ini berjalan lancar dan tepat sasaran.

Baca juga: Ole Romeny Bersaing di Antara 12 Nominasi Pemain Terbaik di Putaran 3 Kualifikasi PD 2026 Zona Asia

Sumardji: Kami Hanya Cari Pemain Grade A

Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, menegaskan bahwa proses naturalisasi tidak dilakukan secara sembarangan. Pemain yang dibidik harus memiliki kualitas "grade A" dan benar-benar bisa meningkatkan kekuatan Timnas.

“Ya kemungkinan untuk ke sana menambah pemain diaspora selalu terbuka, tapi kembali lagi, yang kami inginkan adalah pemain-pemain yang memang mempunyai kualitas grade A,” kata Sumardji saat ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (15/7/2025).

Ia juga menambahkan, kendala waktu dan jadwal padat para pemain membuat pemusatan latihan jangka panjang sulit dilakukan.

Oleh karena itu, PSSI akan memaksimalkan momentum FIFA Matchday September saat menghadapi Kuwait dan Lebanon sebagai ajang persiapan serius sebelum tampil di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Target Besar: Lolos Piala Dunia 2026

Indonesia lolos ke putaran keempat kualifikasi bersama lima negara kuat Asia: Arab Saudi, Qatar, Irak, Uni Emirat Arab (UEA), dan Oman.

Drawing grup akan dilaksanakan di Malaysia pada Kamis, 17 Juli 2025. Sumardji berharap Indonesia mendapat lawan yang relatif seimbang.

“Kalau boleh pilih, saya pilih Arab Saudi dan UEA. Tapi siapa pun lawannya nanti, kami siap dan yakin,” ujarnya.

Format putaran keempat ini cukup menantang. Hanya juara grup yang otomatis lolos ke Piala Dunia 2026, sedangkan runner-up harus melakoni putaran kelima dan play-off antarkonfederasi.