Efek Domino Transfer Victor Osimhen ke Galatasaray, Alvaro Morata & Darwin Nunez Kena Getahnya

Namun, kegalauan tetap saja dirasakan Osimhen, lantaran ia harus kembali ke pangkuan Napoli, setelah masa peminjamannya habis di Galatasaray.

Kini tepat pada jendela bursa transfer musim panas ini, menjadi momen krusial bagi Osimhen untuk melangkahkan kakinya.

Dari semua opsi yang ada, tampaknya Galatasaray menjadi tim yang paling beruntung lantaran Osimhen telah sepakat untuk kembali bergabung, namun bedanya dengan status permanen.

Berdasarkan laporan dari berbagai media terpercaya Eropa hingga jurnalis ternama, kepindahan permanen Osimhen dari Napoli ke Galatasaray tinggal beberapa langkah lagi saja.

Salah satu jurnalis kenamaan Italia, Fabrizio Romano pun merinci detail kepindahan Osimhen yang hampir selesai.

"Osimhen telah memberi tahu Napoli tentang keinginannya yang jelas untuk segera mencapai kesepakatan dengan Galatasaray," tulis Fabrizio Romano lewat media sosial pribadinya.

"Galatasaray akan membayar biaya 75 juta euro sebagai nilai klausul pelepasan sang pemain,"

"Kontrak telah siap dan disepakati Osimhen sejak minggu lalu dan akan berlaku hingga Juni 2028 plus ada opsi perpanjangan," tukasnya.

Jika mengacu pada pernyataan Fabrizio Romano, kepindahan Osimhen memang hanya tinggal menunggu waktu.

Seandainya Osimhen pindah secara permanen ke Galatasaray, maka hal itu bakal menjadi win-win solution bagi Napoli dan sang pemain.

Kepindahan Osimhen ke Galatasaray dengan status permanen pun secara tidak langsung juga menciptakan efek domino.

Setidaknya ada dua pemain yang terkena efek domino dari kepergian Osimhen dari Napoli ke Galatasaray.

Pertama ada Alvaro Morata, kedua ada Darwin Nunez, kedua pemain ini sama-sama merasakan efek dominonya.

Misalnya Alvaro Morata yang secara tidak langsung akan berganti klub lagi setelah paruh kedua musim lalu, memutuskan pindah dengan status pinjaman dari AC Milan ke Galatasaray.

Dengan dipermanenkannya status Osimhen oleh Galatasaray, otomatis peluang Morata untuk bertahan di tim tersebut hampir mustahil.