Timnas Putri Indonesia Tertinggal 0-2, Keluarga Asal Tangerang Ajak Anak untuk Tetap Mendukung

Timnas Putri Indonesia Tertinggal 0-2, Keluarga Asal Tangerang Ajak Anak untuk Tetap Mendukung 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Live sconer Timnas Putri Indonesia vs Pakistan, skor sementara 0-2 untuk tim tamu hingga menit ke-22.

Dua gol Timnas Putri Pakistan tercipta dari insiden gol bunuh diri pemain Timnas Putri Indonesia hasil deflected dan penalti.

Dalam laga ini, Timnas Putri kembali menurunkan beberapa nama andalan dalam laga kedua kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 melawan Pakistan, Rabu (3/7/2025). 

Baca juga: Daftar Susunan Pemain Indonesia vs Pakistan: Claudia-Sheva Kembali Starter, Isa Warps Cadangan

Pertandingan ini akan bergulir di Stadion Indomilk Arena, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, pukul 20.00 WIB.

Meski tertinggal, dukungan terhadap Timnas Sepal Bola Putri Indonesia datang dari berbagai kalangan, termasuk keluarga muda asal Binong, Tangerang, Banten.

Mereka adalah keluarga Dodi (35), beserta istri dan anaknya, yang ingin menyaksikan laga Timnas Putri di Indomilk Arena, Kelapa Dua, Tangerang, Rabu (2/7/2025).

Dodi datang bersama sang istri, Bunga (31), dan putri kecil mereka, Chala (3,5), untuk menonton langsung pertandingan Timnas Putri Indonesia dalam kualifikasi Piala Asia Wanita 2026. 

“Pertama pasti suka bola, dukung timnas Indonesia. Nah kebetulan timnas perempuan main nih di Tangerang, di Indomilk Arena. Dan kebetulan kami rumahnya nggak jauh dari sini,” ujar Dodi saat ditemui Tribunnews.

Selain ingin memberi dukungan langsung, kehadiran mereka juga menjadi ajang memperkenalkan atmosfer pertandingan kepada Chala sejak dini. 

Dodi berharap anaknya bisa tumbuh dengan ketertarikan pada sepak bola, termasuk menjadi bagian dari perkembangan sepak bola putri ke depan.

“Pengen dukung timnas cewek, sekaligus ngajak anak ngerasain experience di stadion. Siapa tahu dengan ngelihat timnas cewek main, dia bisa tertarik juga," katanya.

Sang istri, Bunga, juga memberikan dukungan penuh jika kelak anak mereka menunjukkan minat menekuni sepak bola. 

Menurut Dodi, penting bagi orang tua untuk memberi ruang bagi anak mengejar ketertarikannya, termasuk di olahraga yang belum terlalu populer di kalangan perempuan.

Tak hanya menjadi penonton, Dodi juga memberikan catatan kritis mengenai kondisi sepak bola putri di Indonesia saat ini. 

Ia menyoroti absennya liga profesional dan minimnya turnamen kelompok usia sebagai hambatan utama dalam pengembangan pemain.

“Sebenernya masih banyak ruang untuk dikembangkan, ya. Karena sekarang liga aja belum ada programnya. Masih ada bantuan kekuatan dari naturalisasi," katanya.

"Jadi harapannya, liga bisa dijalankan, terus juga dari kelompok umur mulai diadakan turnamen-turnamen. Sehingga proses development-nya benar-benar terstruktur dengan baik," sambung Dodi.

Dodi juga menyebut Claudia Scheunemann sebagai pemain yang paling menarik perhatiannya dalam skuad Timnas Putri Indonesia saat ini. 

Ia berharap pemain muda potensial seperti Claudia terus mendapatkan panggung agar bisa membawa sepak bola putri Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.