Senin, 29 September 2025

Liga Champions

Auman Dendam Datang dari Ruang Ganti Inter, Trofi Juara Liga Champions Harus Berkandang di Milan

Pemain Inter Milan, Benjamin Pavard jelaskan rekan-rekannya begitu berambisi bayar kegagalan final Liga Champions dua tahun silam kala hadapi PSG.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
Intermilan.com
INTER TARGET JUARA - Inter Milan kalah 3-0 melawan Fiorentina dalam laga yang sempat tertunda sejak 1 Desember akibat Edoardo Bove pingsan di lapangan, Jumat (7/2/2025). Inter Milan membawa dendam kekalahan final Liga Champions dua tahun lalu saat hadapi PSG akhir pekan ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah tekad balas dendam di Final Liga Champions 2024/2025 menggema dari ruang ganti Inter Milan.

Perebutan gelar juara Liga Champions antara Paris Saint-Germain (PSG) vs Inter Milan akan berlangsung di Allianz Arena, Munchen, Jerman, Minggu (1/6/2025) pukul 02.00 WIB.

PSG difavoritkan meraih trofi Si Kuping Besar menyusul performa menanjak yang diperlihatkan skuad asuhan Luis Enrique

Bahkan tim berjuluk Les Parisiens ini berpeluang untuk mengukir sejarah berupa Treble Winners. Sebab, PSG sudah merengkuh gelar juara Ligue 1 dan Piala Prancis beberapa waktu lalu.

AKSI PAVARD - Pemain bek-tengah asal Prancis Benjamin Pavard dalam pertandingan Serie A antara Juventus vs Inter Milan di Stadion Juventus, 17 Februari 2025. (Website Inter - 30/4/2025)
AKSI PAVARD - Pemain bek-tengah asal Prancis Benjamin Pavard dalam pertandingan Serie A antara Juventus vs Inter Milan di Stadion Juventus, 17 Februari 2025. (Website Inter - 30/4/2025) (inter.it)

Bukan cuma itu, Luis Enrique juga mencatatkan diri sebagai pelatih kedua yang meraih treble pada dua kesempatan berbeda. Sebelumnya dia sukses bersama Barcelona pada 2014/2015.

Saat ini, hanya Pep Guardiola yang pernah meraih treble dua kali, yaitu bersama Barcelona (2008/2009) dan Manchester City (2022/2023).

Akan tetapi untuk merealisasikan hal tersebut jelas tak akan mudah bagi PSG. 

Inter Milan membawa tekad kuat untuk kembali merajai Liga Champions, sembari memikul beban 'dendam' di pundak mereka.

Pemain bertahan Inter Milan, Benjamin Pavard, mengakui kualitas PSG sebagai tim yang solid dengan pelatih berkelas dunia.

Meski mengagumi permainan mereka, ia menegaskan bahwa Inter datang ke Munchen bukan untuk kalah.

"PSG adalah tim hebat. Mereka telah membuktikannya selama bertahun-tahun, dan sekarang mereka bahkan lebih konsisten," kata Pavard, dikutip dari laman Gazzetta.

Baca juga: Sosok yang Bikin Arsenal Frustasi Bisa Jadi Masalah Bagi Inter Milan di Final Liga Champions

"Mereka punya pelatih yang brilian, salah satu yang terbaik di dunia. Kami menikmati permainan mereka, tapi di hari Sabtu, kami tidak akan hanya menonton," tegasnya.

Pavard sendiri pernah menjuarai Liga Champions bersama Bayern Munchen pada 2020, meski saat itu ia absen karena cedera. Kini, ia berpeluang merasakan momen serupa dengan kostum berbeda.

Pemain asal Jerman ini memahami bagaimana Inter Milan berambisi melunasi dendam kegagalan di partai final Liga Champions dua tahun lalu saat ditaklukkan Manchester City.

Meski baru bergabung setelah partai final UCL 2023, Pavard merasakan ambisi besar rekan-rekannya yang ingin menebus kekalahan dari Manchester City.

Pengalaman pahit itu justru membuat mereka lebih matang.

"Banyak pemain di sini ingin balas dendam setelah final yang kami lewatkan melawan Manchester City. Kekalahan itu mengajarkan banyak hal, dan mereka tumbuh lebih kuat sejak saat itu," ungkap Pavard menambahkan.

"Kami bisa meraih sesuatu yang luar biasa. Ini mungkin kesempatan terakhir bagi beberapa pemain, tapi yang terpenting, kami sudah bangga dengan perjalanan ini," tambahnya.

Inter dikenal sebagai tim yang kompak meski tidak diisi banyak bintang. Pavard menekankan bahwa kekuatan utama mereka terletak pada kerja sama dan kesediaan untuk menderita bersama.

"Kami bisa menekan, tapi juga bisa bertahan rendah. Yang terpenting adalah tidak kebobolan. Terkadang kami harus mundur dan menderita untuk menang," terang pemain berusia 29 tahun.

Inter Milan tidak memiliki peluang lain kecuali memangkan pertandingan. Sebab, dengan kalah dari PSG, Nerazzurri bisa berakhir Zero Tituli alias nir gelar.

Mengingat mereka kecolongan kehilangan Scudetto yang diraih Napoli dan Coppa Italia menjadi milik Bologna.

Dua motivasi ini yang dapat menjadi pelecut semangat bagi Si Ular Besar guna menutup musim 2024/2025 sebagai penyandang status juara Liga Champions.

(Tribunnews.com/Giri) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan