Liga Italia
Sejarah Tak Berpihak ke Inter, Cerita Kudeta Capolista di Pekan Pamungkas Favoritkan Napoli Scudetto
Napoli favorit Scudetto berkaca dari kisah kudeta puncak klasemen Liga Italia. Inter Milan memiliki pengalaman menyakitkan sebanyak 2 kali.
TRIBUNNEWS.COM - Juara Liga Italia 2024/2025 akan ditentukan melalui hasil pertandingan Napoli dan Inter Milan pada pekan terakhir.
Napoli menyambut giornata 38 dengan status Capolista alias pemuncak klasemen Serie A sementara.
Pasukan Antonio Conte meraup 79 poin dalam 37 pertandingan. Mereka hanya terpaut satu angka dari Inter Milan (78).
Khusus dua tim ini, mereka menjalani laga pekan penutup yang digelar serentak pada Sabtu (24/5/2025) pukul 01.45 WIB.

Napoli menjamu Cagliari, sedangkan Inter Milan bertandang ke Como.
Dikutip dari SkySportItalia, ini adalah momen ke-28 kalinya scudetto harus ditentukan sampai pekan pemungkas.
Dalam 27 kejadian terdahulu, ada 24 episode di mana sebuah tim memuncaki klasemen dengan keunggulan poin tipis atas rivalnya menjelang partai penutup.
Adapun 3 momen lainnya diwarnai kondisi dua tim dengan meraih poin sama banyak dalam satu laga tersisa.
Kalau riwayatnya lebih diperinci, armada Simone Inzaghi makin terjepit saat mengemban misi menggulingkan Napoli dari singgasana.
Dari 24 episode, hanya 4 kali terjadi tim runner-up berhasil menyalip raihan poin pemuncak klasemen dan juara di pekan pemungkas.
Artinya, peluang munculnya drama kudeta pekan terakhir berdasarkan catatan sejarah itu cuma 16,7 persen!
Baca juga: Juara Liga Italia: Napoli Rengkuh Scudetto Pertanda Sejarah Baru Digenggam Antonio Conte
Uniknya, keempat momen tadi melibatkan Inter Milan sebanyak dua kali, dan dua-duanya berujung kegagalan bagi mereka.
Pengalaman pahit pertama Inter Milan terjadi di Serie A musim 1966/1967. Inter menyambut pekan terakhir dengan 48 poin di puncak klasemen, unggul satu angka di atas Juventus (47).
Namun, kombinasi kekalahan Inter 0-1 dari Mantova plus kemenangan Juve 2-1 atas Lazio membuat Bianconeri menyalip ke puncak.
Juve mengudeta singgasana dan menjadi raja terakhir dengan 49 poin, sedangkan Inter tetap 48.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.