Rusaknya Liga Malaysia Mulai Tersebar, Prestasi JDT Dipandang Sebelah Mata
Kompetisi Liga Malaysia yang dilanda krisis keuangan dari para kontestannya membuat kredibilitas para juaranya ikut diragukan.
Mereka mengumpulkan 30 gelar hanya dalam waktu 12 tahun saja.
Lagi-lagi dengan masalah yang ada di Liga Malaysia, prestasi JDT itu mulai dipandang sebelah mata.
JDT seakan hanya akan mengeluarkan keringat saat berkompetisi di tingkat Asia saja.
Sedangkan saat berada di Liga Malaysia mereka hampir dipastikan bisa mendapatkan kemenangan.
Pandangan sinis kepada JDT kemungkinan besar tak akan berkurang pada musim depan.
Ada wacana Liga Malaysia musim depan akan mengalami pengurangan peserta, sebagaimana dikutip dari Soha.
Diperkirakan hanya akan ada maksimal 12 tim saja yang berkompetisi musim depan.
Faktor itu akan mempengaruhi roda persaingan yang semakin berputar di tempat.
Adanya pengurangan itu juga tak mengatasi persoalan keuangan yang dialami klub.
Bisa saja beberapa klub akan kembali mengalami penguranga poin musim depan lantaran tak bisa membayar kewajiban.
Dengan iklim yang kurang kondusif ini, Liga Malaysia tak jarang mendapatkan cap liga petani.
Baca juga: Manuver Kejut Transfer JDT, Bek Timnas Indonesia Setim dengan Mantan Pemain AC Milan
Sebagai informasi saja, istilah liga petani atau farmers league sering digunakan warganet sebagai cibiran soal kualitas sebuah kompetisi sepak bola.
Cibiran itu juga sampai di telinga pemilik JDT, Tunku Ismail Idris.
Tunku Ismail Idris pun memilih meladeni pernyataan warganet tersebut.
Ia menjawabnya juga lewat cuitan di akun X pribadinya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.