Senin, 6 Oktober 2025

Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pundit Belanda Tak Senang Lihat Perjuangan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026, Disebut Belum Layak

Ada yang tidak senang dengan peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia ini, satu diantaranya adalah pundit sepak bola asal Belanda, Kees Kwakman.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
INDONESIA KALAHKAN BAHRAIN - Pesepak bola Timnas Indonesia sebelum melawan Bahrain pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Selasa (25/3/2025). Timnas Indonesia berhasil memenangkan pertandingan melawan Bahrain dengan skor tipis 1-0. Di foto menggunakan kamera Canon EOS R5 Mark II TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM - Perjalanan Timnas Indonesia menuju ke Piala Dunia 2026 mendapat sorotan dari berbagai pihak.

Bukan hanya di dalam negeri saja, pundit di Eropa pun turut membicarakannya, termasuk di Belanda, tempat banyak pemain Timnas Indonesia.

Saat ini, Indonesia berada di peringkat keempat klasemen sementara Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan raihan 9 poin dari 8 laga. 

Meskipun secara matematis Indonesia masih bisa bersaing untuk posisi kedua dan lolos langsung ke Piala Dunia 2026, namun skenario tersebut cukup sulit karena bergantung pada hasil Australia dan Arab Saudi.

Oleh karena itu, target yang lebih realistis adalah mengunci posisi keempat dan melanjutkan perjuangan ke putaran keempat kualifikasi.

Dengan dua laga tersisa, peluang Indonesia untuk lolos ke putaran keempat masih terbuka lebar.

Namun, rupanya ada yang tidak senang dengan peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia ini, satu diantaranya adalah pundit sepak bola asal Belanda, Kees Kwakman.

Sosok yang menjadi analis ESPN Belanda itu terang-terangan mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap peluang Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

Ia bahkan menyebut bahwa menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia membuatnya lebih memilih bermain Rummikub bersama putrinya ketimbang menonton pertandingan.

Baca juga: Target Patrick Kluivert untuk Timnas Indonesia, Ragam Jalur Lolos ke Piala Dunia Bakal Ditempuh

TIMNAS INDONESIA - Pesepak bola Timnas Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum menghadapi Bahrain dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
TIMNAS INDONESIA - Pesepak bola Timnas Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum menghadapi Bahrain dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sekadar informasi, Rummikub adalah permainan papan yang menggunakan ubin, menggabungkan unsur permainan kartu rummy dan mahjong.

Dalam acara Voetbalpraat di ESPN Belanda, Kwakman melontarkan kritik pedas terhadap kualitas permainan Timnas Indonesia serta format baru Piala Dunia 2026 yang akan menambah jumlah peserta menjadi 48 tim.

"Saya tidak merasa senang melihat pertandingan mereka. Saya tentu menghormati para pemain dan mimpi mereka, tetapi kualitasnya.. astaga," ujar Kwakman, dikutip Voetbalprimeur.

"Saat menonton pertandingan itu, saya sampai berharap putri saya meminta saya bermain Rummikub saja. Ini bukan level yang layak untuk Piala Dunia," kata dia.

Kwakman juga menyoroti sulitnya kondisi fisik para pemain yang tampak sering mengalami kram dan kelelahan di lapangan. 

Menurutnya, tempo permainan sangat lambat dan kualitas permainan jauh dari standar kompetisi tertinggi dunia.

"Mereka semua mengalami kram, sering terjatuh, dan temponya lambat. Saya paham cuaca mungkin menjadi faktor, tetapi ini bukan level Piala Dunia."

"Dengan format baru, kita akan melihat lebih banyak tim seperti Indonesia bermain di turnamen tersebut. Itu bukan sesuatu yang saya nantikan," tambahnya.

Baca juga: Semua Demi Piala Dunia, Untung Buntungnya Timnas Indonesia Perpanjang Nafas di Ronde 4

Sindiran Terhadap FIFA

Selain mengkritik permainan Timnas Indonesia, Kwakman juga menyoroti keputusan FIFA yang memperluas jumlah peserta di Piala Dunia 2026

Baginya, perubahan ini justru akan menurunkan kualitas turnamen karena memungkinkan negara-negara dengan level permainan rendah untuk tampil.

"Dulu, Piala Dunia adalah turnamen eksklusif bagi tim-tim terbaik dunia. Sekarang, setiap negara punya peluang lebih besar untuk lolos. Saya khawatir ini akan menurunkan standar kompetisi," ujarnya.

Kwakman secara khusus menyebut kemungkinan pertemuan antara Indonesia dan Sudan di Piala Dunia sebagai sesuatu yang tidak menarik. 

"Kalau nanti kita harus menonton pertandingan Romeny melawan Sudan, saya lebih memilih untuk bekerja daripada menonton," sindirnya.

Siapa Kees Kwakman?

Sebelum menjadi pundit, Kees Kwakman dikenal sebagai pemain yang cukup berpengalaman di Eredivisie.

Ia pernah membela NAC Breda, Groningen, dan sempat merasakan atmosfer Bundesliga bersama FC Augsburg.

Menariknya, dalam perjalanan kariernya, Kwakman pernah bermain dengan beberapa pemain keturunan Indonesia, termasuk Dean James, Tom Hiariej, dan Joey Suk.

Bahkan, saat masih aktif bermain di FC Volendam pada 2017-2018, ia sempat menjadi mentor bagi Dean James, yang kini menjadi bagian dari Timnas Indonesia.

Pernyataan kontroversial Kwakman meski adalah hal yang sah, tentu jelas sebagai bentuk meremehkan perkembangan sepak bola Asia, khususnya Indonesia.

Tugas Timnas Indonesia jelas harus tetap fokus pada misinya untuk terus berkembang dan bersaing di kancah internasional. 

Dengan persiapan yang lebih matang dan dukungan dari seluruh pecinta sepak bola Tanah Air, Timnas Garuda diharapkan bisa membuktikan bahwa mereka layak diperhitungkan di level tertinggi.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Arsenal
7
5
1
1
14
3
11
16
2
Liverpool
7
5
0
2
13
9
4
15
3
Tottenham
7
4
2
1
13
5
8
14
4
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
5
Man. City
7
4
1
2
15
6
9
13
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved