Senin, 29 September 2025

Kualifikasi Piala Dunia 2026

Jelang Indonesia vs Australia, Datang dengan Wajah Berbeda, Peluang Garuda Menang Makin Terbuka

TIMNAS Indonesia bukan lagi tim yang sama saat jumpa Australia, kini peluang menang makin terbuka, Garuda akan menghadapi Australia di Sydney Football

Editor: Muhammad Barir
dok: PSSI/Timnas Indonesia
LATIHAN PERDANA TIMNAS - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert saat memimpin latihan perdana Timnas Indonesia di Stadion Netstrata Jubilee, Sydney pada Selasa, (18/3/2025). 

"Namun, pertandingan berikutnya berakhir 0-0 di Kualifikasi Piala Dunia, dan menurut saya itu hasil yang adil. Bisa saja pertandingan itu berakhir dengan hasil berbeda," kata Struick.

Dalam enam bulan berikutnya, Timnas Indonesia menambah tujuh nama dari sektor naturalisasi. Tujuh nama tersebut adalah Mees Hilgers, Eliano Reijnders, Kevin Diks, Ole Romeny, Dean James, Emil Audero, dan Joey Pelupessy.

Empat nama terakhir bakal debut bersama pasukan Garuda pada laga lawan Australia di Sydney. Tentu, tambahan kekuatan ini tidak lagi membuat pasukan Garuda merupakan kekuatan underdog semata.

Rafael Struick punya keyakinan bahwa skuad Garuda bisa mendapatkan tiga poin dari markas Australia. "Tetapi untuk pertandingan berikutnya, kami tahu itu akan sulit. Kami masih tim yang dianggap underdog, tetapi kami telah membuktikan bahwa kami bisa meraih hasil di sana. Kami akan melakukan segalanya untuk mendapatkan tiga poin," kata Struick dengan nada penuh tekad.

Timnas Indonesia dalam tren menanjak menghadapi timnas Australia setelah terbantai 0-4 di Piala Asia 2023. Indonesia dan Australia sudah bertemu 20 kali dalam sejarahnya, tetapi laga Kamis (20/3) akan menjadi pertemuan ketiga dalam dua tahun terakhir.

Pertemuan "pertama" di Piala Asia 2023 berlangsung dengan horor, yaitu kekalahan 0-4 bagi tim muda Indonesia.

Laga tersebut adalah partisipasi pertama tim Garuda di fase gugur Piala Asia, tetapi skor telak tak mencerminkan jalannya permainan.

Gol pertama Australia terjadi gara-gara bunuh diri Elkan Baggott, dan tim Kanguru tak bisa mencetak peluang hingga masa injury time babak pertama, yang langsung berbuah gol. 0-2.

Babak kedua pun sama, Indonesia mampu menahan Australia di nyaris sepanjang permainan, hanya untuk kebobolan dua gol bola mati pada menit akhir. 0-4.
Dalam kacamata Rafael Struick, itu hanyalah proses awal dari perkembangan tim. "Kami bermain di Piala Asia dan kami kalah 0-4, tapi itu adalah awal dari proses," ucap Struick di laman resmi AFC.

"Pada laga itu, pada 20 menit pertama kami sangat kuat dan seharusnya mencetak gol, saya pikir."

"Tapi setelah itu Socceroos mengontrol permainan dan kamu bisa melihat kualitas yang mereka punya untuk membobol empat kali."

Pertemuan berikutnya terjadi pada 10 September 2024 lalu, laga kedua Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Kali ini Indonesia sudah jauh lebih berkembang dengan lebih banyak pemain naturalisasi.

Berlaga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, tim asuhan Shin Tae-yong bisa memaksa skor 0-0. "Kali berikutnya kami bertemu skornya 0-0 di Kualifikasi Piala Dunia, dan jujur, itu adalah hasil yang adil," kenang Struick.

"Itu bukan permainan terbaik dari sisi kami atau kedua sisi, tapi penonton tetap menggila."

Halaman
1234
Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan