Liga Champions
AC Milan dan Munchen Jadi Tester, Giliran Inter Milan Kena Panggang Nerakanya Feyenoord
De Kuip, markas Feyenoord akan menjadi neraka bagi Inter Milan pada leg pertama 16 besar Liga Champions. Bayern Munchen dan AC Milan saja KO.
Penulis:
Drajat Sugiri
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Habis AC Milan dan Bayern Munchen, giliran Inter Milan yang 'dipanggang' panasnya atmosfer De Kuip, markas Feyenoord pada pertandingan 16 besar Liga Champions 2024/2025.
Leg pertama 16 Besar Liga Champions pertemukan Feyenoord vs Inter Milan di De Kuip Stadium, Kamis (6/3/2025) pukul 00.45 WIB.
Di atas kertas, Inter Milan besutan Simone Inzaghi lebih diunggulkan untuk memenangkan laga ini. Selain itu, Nerazzurri, julukan Inter Milan, lebih difavoritkan lolos ke perempat final Liga Champions ketimbang Feyenoord.
Tapi ada sebuah statistik yang tidak bisa disingkirkan begitu saja dari perhatian Inter Milan.

De Kuip tak ubahnya neraka bagi tim-tim besar di panggung UEFA Champions League musim ini.
Raksasa Serie A, AC Milan, dan utusan Bundesliga, Bayern Munchen, sudah pernah merasakan bagaimana 'horornya' markas Feyenoord tersebut.
Dalam laporan SempreInter, Bayern Munchen pernah digilas oleh Feyenoord tiga gol tanpa balas pada phase league UCL. Saat itu Santiago Gimenez yang belum hijrah ke AC Milan, menjadi pahlawan lewat ukiran dua gol.
Kemudian di babak play-off 16 besar Liga Champions, Santiago Gimenez yang kala itu sudah berbaju Merah-Hitam khas AC Milan, mencoba menaklukkan De Kuip.
Sayang, AC Milan tetap saja takluk dengan skor 1-0, dan memastikan Feyenoord berhak lolos ke 16 besar Liga Champions lewat agregat 2-1.
Ini membuktikan bagaimana De Kuip yang jadi saksi bisu penampilan Feyenoord, layak dilabeli The Giant Killer ketika tampil di depan pendukung sendiri.
Apakah sudah cukup sampai di situ? Jawabannya tidak.
Baca juga: Prediksi Skor Feyenoord vs Inter Milan di Liga Champions: Tuan Rumah Siap Repotkan Nerazzurri
Dirangkum dari sumber yang sama, bermain di kandang Feyenoord bukan sesuatu yang ramah bagi tim-tim asal Italia.
Tercatat dari 14 laga terakhir wakil Serie A yang bermain di De Kuip, hanya AS Roma yang berhasil mengalahkan Feyenoord.
Bek Inter Milan, Stefan de Vrij (33) mengamini hal tersebut. Bukannya tanpa alasan, sebab pemain bertahan Nerazzurri itu pernah menjadi bagian dari Feyenoord sejak 1008 sebelum akhirnya hengkang ke Lazio pada musim 2014.
"Saya berbicara dari pengalaman, saya tahu bagaimana rasanya bermain di lingkungan ini dan bagi para penggemar ini," terangnya, dikutip dari SempreInter.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.