Liga Champions
Malam Tragis AC Milan di Liga Champions, Zlatan Ibrahimovic Berontak Gak Ketulungan
Zlatan Ibrahimovic yang saat ini menjadi dewan penasehat AC Milan merasa berontak setelah timnya gagal lolos ke 16 besar Liga Champions.
Penulis:
Dwi Setiawan
Editor:
Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Sosok Zlatan Ibrahimovic yang saat ini menjadi salah satu dewan penasehat AC Milan merasa berontak setelah timnya gagal lolos ke 16 besar Liga Champions 2024/2025.
Ibrahimovic merasa kecewa hingga marah lantaran AC Milan tersingkir secara tragis di Liga Champions musim ini.
Seperti diketahui, AC Milan baru saja tersingkir dari ajang Liga Champions setelah kalah agregat skor di babak play-off 16 besar, Rabu (19/2/2025) dinihari WIB.
Hasil imbang 1-1 pada leg kedua melawan Feyenoord di San Siro, tidak bisa menyelamatkan nasib AC Milan di Liga Champions musim ini.
Hal ini karena AC Milan kalah dengan agregat skor 1-2 melawan Feyenoord dalam perebutan tiket lolos ke 16 besar.
Baca juga: Bagan 16 Besar Liga Champions: Jagoan Italia Berguguran, Skenario Derbi Milan Gagal Total
Tertinggal margin satu gol pada pertemuan pertama, memang membuat AC Milan harus menang di leg kedua, jika ingin lolos ke 16 besar Liga Champions.
Tidak hanya menang saja, AC Milan harus mampu meraih kemenangan dengan margin minimal dua gol untuk lolos.

Pada leg kedua yang berlangsung di kandang, AC Milan sebenarnya punya kesempatan membalikkan keadaan.
Apalagi AC Milan selaku tuan rumah mampu mencetak gol kilat pada awal laga melalui Santiago Gimenez.
Gol Santiago Gimenez otomatis membuat agregat skor 1-1, peluang AC Milan membalikkan keadaan pun terbuka.
Hanya saja, kartu kuning kedua yang didapatkan Theo Hernandez pada awal kedua merubah segalanya.
Bermain dengan 10 pemain dalam kondisi harus menang dengan margin dua gol tentu bukan hal mudah bagi AC Milan.
Apalagi lawan yang dihadapi AC Milan adalah Feyenoord yang terkenal dengan permainan disiplin dan solidnya.
Hal yang dikhawatirkan publik San Siro akhirnya terjadi setelah Feyenoord menciptakan gol penyama kedudukan.
Gol balasan Julian Carranza menit ke-73 menjatuhkan mental AC Milan dan akhirnya membuat Feyenoord kembali berbalik unggul dalam hal agregat skor menjadi 1-2.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.