Liga Champions
Sorotan AC Milan vs Feyenoord: Rossoneri Masih Jadi Favorit Menang, Syaratnya Harus Lebih Agresif
Mantan gelandang Milan dan timnas Belanda, Mark van Bommel, percaya bahwa Rossoneri masih jadi favorit untuk memenangi laga melawan Feyenoord di leg 2
TRIBUNNEWS.COM - AC Milan akan menghadapi Feyenoord dalam leg kedua play-off 16 besar Liga Champions pada Rabu (19/2/2025) pukul 00.30 dini hari WIB di San Siro.
Setelah kalah 0-1 di leg pertama di De Kuip, AC Milan yang kini bermain di kandang sendiri wajib menang jika ingin melaju ke babak 16 besar.
Meski tertinggal agregat, mantan gelandang Milan dan timnas Belanda, Mark van Bommel, percaya bahwa Milan masih menjadi favorit.
Namun, ada satu syarat utama tim asuhan Sergio Conceicao itu harus bermain lebih agresif dibandingkan leg pertama.
Analisis Van Bommel: Milan Kurang Intensitas dan Determinasi
Van Bommel menilai bahwa Milan memiliki skuat berkualitas tinggi, tetapi kelemahan utama mereka dalam pertandingan pertama melawan Feyenoord adalah kurangnya intensitas dan agresivitas.
"Saya sepakat dengan yang dikatakan Sergio Conceicao dan para pemain setelah laga pertama. Milan bermain tanpa intensitas dan kurang agresif," ujar Van Bommel kepada La Gazzetta dello Sport.
Baca juga: Wajib Comeback, Misi Identik AC Milan & Atalanta Jaga Marwah Italia di Liga Champions
Menurutnya, Milan memiliki banyak pemain berbakat secara individu, tetapi tanpa determinasi dan kerja sama tim yang solid, mereka tidak bisa mengeluarkan potensi terbaiknya.
"Jika Anda tidak bermain dengan maksimal, Anda justru memudahkan lawan, seperti yang terjadi di Belanda," ujarnya.
Kekalahan di leg pertama membuktikan bahwa Milan harus meningkatkan level permainan mereka. Jika tetap bermain pasif seperti di laga sebelumnya, mereka bisa mengalami nasib yang sama di San Siro.
San Siro Bisa Jadi Faktor Penentu
Meski tertinggal agregat, Van Bommel tetap yakin Milan masih memiliki peluang besar untuk lolos.
Salah satu alasannya adalah faktor San Siro, yang terkenal dengan atmosfer luar biasa dan bisa memberikan energi tambahan bagi para pemain.
"Atmosfer di Meazza (San Siro) itu luar biasa, bisa membuat perbedaan. Curva Sud selalu bernyanyi sepanjang pertandingan."
"Bermain leg kedua di kandang adalah keuntungan besar, dan Milan harus memanfaatkannya. Lolos ke 16 besar adalah keharusan bagi mereka," terang mantan pemain Belanda itu.
Dengan dukungan penuh suporter, Milan punya kesempatan untuk bangkit dan membalikkan keadaan.
Namun, itu hanya bisa terjadi jika mereka tampil dengan mentalitas menyerang dan agresif sejak menit pertama.

Baca juga: Jadwal Liga Champions Malam Ini: Milan vs Feyenoord, Ambisi Rossoneri Lolos ke Babak 16 Besar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.