Liga Inggris
Gonjang-ganjing Skuad Man United, Isu Kepercayaan Pemain Terhadap Metode Ruben Amorim Mulai Luntur
Kepercayaan pemain terhadap metode Ruben Amorim mulai luntur, wataknya yang kukuh tidak akan mempengaruhi prinsipnya pada sepak bola.
TRIBUNNEWS.COM - Performa Manchester United di bawah asuhan Ruben Amorim belum terlihat setelah memimpin 14 pertandingan di Liga Inggris.
Empat kemenangan diraih Man United sejak ia mulai menjabat pada November lalu. Belakangan, hasil buruk yang diderita Man United membuat situasi ruang ganti hingga kepercayaan pemain terhadapnya mulai pudar.
Laporan Chris Wheeler dari Daily Mail mengungkapkan, Ruben Amorim dengan wataknya menolak untuk bersikap fleksibel.
Dia tidak akan berkompromi dengan prinsip sepak bola yang menjadi pegangannya.

Meskipun apa yang dia terapkan selama ini bersama Man United hanyalah meraih keburukan.
Man United bahkan sampai pada level terburuk setelah tahun 1974 dari 25 pertandingan Liga Inggris.
"Beberapa pemain mulai kehilangan kepercayaan pada sistem Amorim karena hasil dan penampilan terus menurun," tulis laporan tersebut, dilansir Football 365.
"Pelatih berusia 40 tahun itu mungkin masih mendapatkan dukungan mereka, tetapi kepercayaan pada metodenya pasti mulai surut."
"Dapat dipahami kelompok yang tidak puas percaya, ketika Man United menang, hal itu sebagian besar disebabkan oleh momen-momen individu yang berkualitas atau keberuntungan, bukan kemenangan taktis," tambahnya.
"Perasaannya adalah, "Kami lolos dengan satu gol, tetapi kami mungkin tidak seberuntung itu di lain waktu", kata seseorang sumber di ruang ganti kepada Mail Sport.
Baca juga: Komentar Ruben Amorim saat Manchester United Kalah dari Tottenham Hotspur di Liga Inggris
Kekaguman Leny Yoro terhadap Ruben Amorim
Terlepas dari permasalahan tersebut, Man United seakan langsung mengcounter terhadap berita yang tengah beredar belakangan ini.
Melalui situs resmi klub, Leny Yoro dipublikasikan sebagai pemain yang percaya akan kehadiran Ruben Amorim bisa merubah Man United.
Leny Yoro mungkin kehilangan banyak kesempatan musim ini karena cedera, tetapi pemain berusia 19 tahun itu mulai tampil reguler sejak Desember tahun lalu dengan skema 3 bek yang diterapkan Amorim.
Banyak hal yang didapatkan Leny Yoro dari hubungannya bersama Ruben Amorim. Terutama untuk masalah performa di lapangan, bagaimana seorang bek modern harus cepat, bisa memberikan pressing terhadap lawan, serta mampu berduel satu lawan satu dengan lawan.
"Ini kesan yang bagus, dan saya perlu melakukan apa yang dia katakan di lapangan," buka Yoro.
"Saya yakin dengan ini, mungkin saya tidak 100 persen dari kemampuan saya, tetapi saya tahu seiring waktu dan pengalaman, saya akan bisa," tambahnya.
Pemain asal Prancis itu jelas membutuhkan bantuan Amorim untuk masa adaptasinya, dan juga untuk mengembalikan ke performa terbaiknya setelah absen panjang karena cedera.
Selama masa adaptasi itu, Yoro menilai Amorim mampu membangun sebuah komunikasi yang baik sehingga timbul perasaan kagum.
"Saya berbicara dengannya ketika ia datang ke klub, dia adalah pelatih yang sangat bagus yang suka berbicara dengan para pemain dan sangat suka memiliki hubungan yang baik dengan pemain," bebernya.
"Ia sangat memahami kami karena ia pernah menjadi pemain. Jadi, ia tahu banyak tentang seperti apa rasanya, perasaan yang dapat Anda rasakan saat bermain atau tidak bermain, dan saat Anda merasa buruk. Ia tahu cara mengelolanya, dan saya pikir ini adalah yang paling penting," sambungnya.
"Secara taktik, ia yang terbaik. kami tidak memiliki banyak latihan untuk mempelajari semuanya, tetapi ia mencoba memberikan segalanya kepada kami sebelum pertandingan agar kami menjadi 100 persen versi terbaik tim," tegasnya.

(Tribunnews.com/Sina)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.