Timnas Indonesia
Pengakuan Thom Haye soal Gaya Bermain Mirip Pirlo hingga Pandangan Pelatih asal Belanda
Thom Haye berbagi cerita tentang proses naturalisasinya, posisi terbaiknya di lapangan, hingga sosok-sosok yang berpengaruh dalam kariernya.
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Dwi Setiawan
Ia juga sempat menghadapi para pemain top Jerman seperti Timo Werner, Leon Goretzka, hingga Julian Brandt.
"Saya masih ingat banyak hal dari momen itu. Saat itu saya bermain bersama Sandy (Walsh) dan menghadapi pemain-pemain hebat dari Jerman," kenangnya.
Beberapa mantan rekan setim Haye di Timnas Junior Belanda kini telah menjadi pemain top di Eropa, seperti Memphis Depay dan Nathan Aké.
Sejak awal kariernya, Haye sudah mendapatkan bimbingan dari pelatih-pelatih hebat.
Ia melakukan debut profesionalnya bersama AZ Alkmaar di bawah asuhan Dick Advocaat.
Selain itu, ia juga pernah dilatih oleh Marco van Basten, salah satu legenda Belanda.
"Saya memiliki banyak kenangan indah dengan Dick Advocaat. Dan tentu saja, sangat spesial memiliki Marco van Basten sebagai pelatih," katanya.
Menurutnya, salah satu keunggulan sepak bola Belanda adalah fokus dalam mengasah kemampuan teknis pemain, terutama dalam hal menguasai bola dan membangun permainan dari lini tengah.
"Mereka (red: pelatih) benar-benar berinvestasi untuk kemampuan saya saat menguasai bola. Saya pikir itulah salah satu ciri khas sepak bola Belanda."
"Pelatih-pelatih Belanda sangat fokus pada aspek tersebut. Dan bagi saya yang masih cukup muda saat itu, itu adalah pengalaman berharga yang bisa bekerja dengan mereka," kata dia.
Hal ini juga menjadi alasan mengapa Haye berkembang menjadi gelandang serbabisa yang bisa bermain di berbagai posisi.
Kini, bersama Timnas Indonesia yang sekarang dilatih Patrick Kluivert, Thom Haye siap mengemban peran penting sebagai pengatur permainan.
Dengan pengalaman dan kemampuannya dalam mendistribusikan bola, kehadiran Haye di lini tengah skuad Patrick Kluivert diyakini akan menjadi senjata penting bagi Timnas Indonesia.
Seperti diketahui, skuad Garuda untuk sementara berada di peringkat ketiga dengan torehan enam poin – berbeda satu poin dengan Australia yang ada di peringkat kedua.
Peringkat satu dan dua pada grup C ini dipastikan lolos ke Piala Dunia 2026. Sementara peringkat ketiga dan keempat akan kembali berebut tiket Piala Dunia pada putaran keempat.
(Tribunnews.com/Tio)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.